Hingga Maret 2025, LTT Padi Ditarget 9.092 Hektare
LUAS TAMBAH TANAM : DKPP Pesisir Barat menargetkan luas tambah tanam Pajale salah satunya tanaman padi di tahun 2025 bisa maksimal. Foto Yayan --
PESISIR TENGAH - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) masih terus memaksimalkan percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) untuk tanaman Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) di Kabupaten setempat untuk musim mulai Oktober 2024 lalu hingga Maret 2025 mendatang.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, percepatan LTT untuk setiap musim masih terus dimaksimalkan, Karena itu akan berkaitan dengan jumlah hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten setempat terutama di tahun 2025 ini. Berdasarkan data yang ada bahwa untuk percepatan LTT untuk Pajale, terutama pada tanaman padi sawah dengan LTT seluas 8.274 hektare, sedangkan untuk padi ladang dengan LTT seluas 818 hektare.
“Sehingga total LTT untuk padi itu seluas 9.092 hektare. Sedangkan, untuk tanaman jagung dengan LTT mencapai 1.958 hektare, dan tanaman kedelai nol hektare,” katanya, Jumat 3 Januari 2025.
Sementara itu, untuk sasaran produksi padi sampai dengan Desember 2025 ditarget mencapai 80.460 ton. Kemudian, untuk tanaman jagung dengan target produksi mencapai 31.493 ton. Selain itu, untuk sasaran produksi kedelai ditargetkan hanya tiga ton sampai dengan Desember 2025 mendatang. Sehingga, diharapkan kondisi tersebut dapat menjadi perhatian seluruh petani di Kabupaten setempat.
“Kita berharap terkait dengan LTT dan juga target sasaran produksi tanaman pangan dalam hal ini padi, maupun jagung dan juga kedelai di Kabupaten Pesbar ini dapat dimaksimalkan,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, kedepan bisa mencapai target yang diharapkan. Seluruh petani yang ada di Kabupaten Pesbar ini juga diharapkan benar-benar melakukan berbagai persiapan dalam upaya mengoptimalkan haisl produksinya, salah satunya yakni dalam menghadapi musim kemarau mendatang. Karena itu juga akan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi baik padi, jagung maupun tanaman pangan lainnya.
“Selain optimalisasi terhadap serangan hama dan penyakit, perawatan hingga pemupukan. Kita juga berharap agar petani nanti benar-benar melakukan persiapan dalam penanganan saat memasuki musim kemarau nanti, sehingga nanti tidak berdampak terhadap hasil produksinya,” pungkasnya. *