Warga Way Suluh Keluhkan Keberadaan Harimau

SATGAS Penanggulangan Konflik satwa liar dan manusia hingga kini masih terus memaksimalkan pemantauan terkait keberadaan harimau yang meresahkan masyarakat. Foto Dok --

KRUI SELATAN – Masyarakat Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisr Barat (Pesbar), berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, dan instansi terkait lainnya segera memberikan penanganan dan solusi, mengenai keresahan masyarakat terkait dengan Harimau Sumatera yang diduga hingga kini masih berada di sekitar perkebunan dan kawasan hutan di wilayah setempat.

Irawansyah, warga Pekon Way Suluh, mengaku, masyarakat terutama pemilik lahan perkebunan di wilayah Pekon setempat, tentu hingga saat ini masih sangat mengkhawatirkan dengan adanya hewan buas yang di duga masih berkeliaran hingga ke perkebunan warga tersebut. Sehingga kondisi tersebut berdampak pada masyarakat yang takut untuk pergi ke kebun.

“Sebagian masyarakat yang tidak bisa pergi ke kebun itu karena memang takut dan khawatir dengan keberadaan harimau tersebut. Sehingga, jika tidak segera diatasi, tentunya cukup berdampak pada masyarakat,” katanya.

Terlebih, kata dia, sebagaian perkebunan masyarakat di wilayah Pekon Way Suluh ini merupakan tanaman pepaya, maupun jenis lainnya. Sehingga jika tidak dilakukan perawatan maksimal, maka itu akan berdampak terhadap hasil produksi. Sehingga jelas petani yang akan dirugikan. Begitu juga dengan tanaman lainnya, jika petani tidak bisa merawat tanaman, salah satunya karena faktor keberadaan harimau itu, jelas akan berimbas.

“Penghasilan petani tentu akan sangat berimbas. Karena itu, diharapkan segera ada solusi dalam mengatasi persoalan harimau yang memang cukup meresahkan masyarakat setempat,” jelasnya. 

Masih kata dia, masyarakat di wilayah ini juga telah menyampaikan keluhannya kepada Wakil Rakyat dalam hal ini DPRD Pesbar, agar kedepan bisa segera ditindaklanjuti dengan maksimal. Mengingat, masyarakat saat ini masih takut untuk pergi ke kebun.

“Kita sudah menyampaikan keluhan warga ini ke DPRD Pesbar. Karena itu, kita berharap agar ada tindaklanjutnya, begitu juga dari instansi terkait diharapkan segera ada solusi lainnya,” ujarnya.

Sementara itu Kepala UPTD KPH Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P., M.M., menyampaikan bahwa, hingga saat ini untuk penanganan Harimau Sumatera tersebut masih terus dimaksimalkan bersama instansi terkait yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan konflik satwa liar dan manusia.

“Bahkan, tim juga telah melakukan berbagai upaya, baik pemasangan kandang jebak, dan sebagainya. Termasuk pendirian posko satwa liar untuk memantau kondisi dilapangan, dna upaya lainnya,” pungkasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan