Dugaan Peserta 'Siluman' Lulus PPPK, Honorer di Lampung Barat Protes

Ilustrasi PPPK-----

BALIKBUKIT - Sejumlah tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mengeluh terkait hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024. Mereka mengungkapkan kekesalan lantaran sejumlah peserta seleksi yang sudah lama tidak aktif bekerja sebagai tenaga honorer dinyatakan lulus seleksi, sementara mereka yang telah mengabdi bertahun-tahun bahkan belasan tahun dan masih aktif bekerja justru tidak lulus.

Para peserta seleksi yang diduga sudah lama tidak aktif bekerja sebagai tenaga honorer namun dinyatakan lulus PPPK tersebut berasal dari sejumlah Perangkat Daerah diantaranya Dinas Lingkungan Hidup, Sekretariat Daerah, serta Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.

”Kami heran, bagaimana mungkin orang yang sudah lama berhenti bekerja sebagai tenaga honorer masih bisa mengikuti tes seleksi dan malah dinyatakan lulus,” ujar salah satu tenaga honorer yang enggan disebutkan namanya pada Rabu (8/1/2024).

Menurut pengakuan beberapa tenaga honorer yang aktif hingga saat ini, peserta yang sudah mengundurkan diri atau tidak lagi bekerja seharusnya tidak berhak mengikuti seleksi PPPK. Namun kenyataannya, beberapa di antaranya justru mengikuti ujian dan berhasil lulus.

”Kami yang sudah belasan tahun mengabdi dan tetap setia menjalankan tugas, malah justru tidak lulus. Kok bisa mereka yang sudah lama berhenti, tiba-tiba lulus? Ini yang membuat kami kecewa,” tambahnya dengan nada kesal.

Fenomena ini memunculkan kecurigaan adanya "permainan" dalam proses seleksi PPPK. Banyak tenaga honorer yang merasa proses rekrutmen ini tidak berjalan secara transparan dan adil. Mereka menduga adanya oknum-oknum yang bermain di balik layar, memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak aktif bekerja untuk ikut serta dalam seleksi.

”Ada teman kami yang sudah lama berhenti, tiba-tiba muncul dan dinyatakan lulus PPPK untuk tenaga teknis. Kami pun mempertanyakan, apa yang sebenarnya terjadi?” keluh salah satu sumber yang tidak ingin identitasnya diungkapkan.

Mereka merasa diperlakukan tidak adil. Beberapa di antaranya tidak lulus seleksi meskipun memiliki pengalaman bertahun-tahun dan masih aktif bekerja. Di sisi lain, sejumlah peserta yang seharusnya sudah tidak memenuhi syarat karena sudah lama berhenti menjadi tenaga honorer tiba-tiba muncul dan dinyatakan lulus.

Dugaan adanya "peserta siluman" yang lolos dalam seleksi PPPK ini pun semakin mengemuka. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas dan transparansi dalam proses rekrutmen pegawai PPPK di Pemkab Lampung Barat. Banyak yang bertanya, apakah ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan celah untuk "memanipulasi" hasil seleksi, ataukah ini hanya sekadar ketidaktelitian dalam verifikasi data peserta.

Masih kata dia, kecurigaan yang muncul ini pun semakin memperburuk citra seleksi PPPK, yang seharusnya menjadi peluang bagi tenaga honorer yang telah lama mengabdi untuk mendapatkan status yang lebih jelas dan terjamin.

Oleh karena itu, tenaga honorer meminta agar pihak berwenang segera melakukan evaluasi dan klarifikasi terkait proses seleksi ini. Mereka berharap seleksi PPPK tidak hanya menjadi ajang bagi mereka yang "beruntung" atau memiliki kedekatan dengan oknum tertentu, melainkan benar-benar dilakukan dengan prinsip keadilan dan transparansi.

Para tenaga honorer yang merasa dirugikan berharap agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti dugaan ini dan memastikan bahwa hanya tenaga honorer yang aktif dan berhak yang dapat mengikuti seleksi dan mendapatkan kesempatan untuk menjadi PPPK. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan