Hujan Deras Sebabkan Jembatan Amblas dan Longsor
INTENSITAS hujan yang tinggi dua hari ini menyebabkan kerusakan infrastuktur jembatan beton di Pekon Karangagung Kecamatan Waytenong. Foto Dok --
WAYTENONG – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Lampung Barat sejak Rabu hingga Kamis (8-9 Januari 2025) telah menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah, termasuk amblesnya jembatan beton di jalur menuju Pemangku Cengkaan, Pekon Karangagung, Kecamatan Waytenong.
Jurutulis Pekon Karangagung, Muhammad Tajab Lambarman, yang mendampingi Peratin Junaedi Sopantono, A.Md., menjelaskan bahwa amblesnya jembatan tersebut disebabkan oleh pondasi yang tergerus derasnya aliran air hujan. Kondisi ini diperburuk oleh volume air yang tinggi, sehingga badan jembatan tidak mampu menahan tekanan dan mengalami penurunan.
“Pondasi jembatan ini sudah retak akibat tergerus air. Kami bersama warga langsung bergerak gotong royong untuk mengalihkan aliran air kecil di sekitar jembatan agar tidak semakin merusak pondasi,” ujar Muhammad Tajab.
Selain kerusakan jembatan, intensitas hujan yang tinggi juga memicu tanah longsor di sejumlah lokasi, termasuk area sekitar Pasar Senin. Longsor di kawasan ini bahkan menyeret beberapa rumah warga, menambah daftar kerusakan akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Longsor di Pasar Senin cukup parah, dan kami khawatir karena di sekitarnya ada rumah-rumah warga yang berisiko terdampak. Kondisi ini membuat masyarakat resah, apalagi hujan masih terus terjadi,” tambahnya.
Tajab berharap agar Pemerintah Kabupaten Lampung Barat segera mengambil langkah darurat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait. Upaya ini diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, terutama pada infrastruktur penting seperti jembatan dan rumah warga.
“Kami berharap pemerintah segera bertindak, baik itu dengan perbaikan sementara maupun solusi jangka panjang, agar aksesibilitas dan keamanan warga bisa terjamin,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur sebagian wilayah Lampung Barat, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. *