Dukung Swasembada Pangan di 2025, Targetkan Tiga Kali Tanam Padi
PERCEPATAN TANAM : Pemkab Pesisir Barat melalui DKPP setempat mengimbau petani lakukan percepatan tanam sesuai program Kementan yang akan meningkatkan indeks pertanaman padi. Foto Dok--
PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bertekad meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi sawah di tahun 2025. Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, untuk mendorong produktifitas pertanian di lahan sawah irigasi.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., menjelaskan bahwa, pada tahun 2024 lalu, IP padi sawah di Kabupaten ini hanya dua kali tanam dalam setahun. Namun, di tahun 2025, targetnya meningkat menjadi tiga kali tanam, terutama pada sawah irigasi. Sehingga ini harus menjadi perhatian bagi petani yang ada di Kabupaten Pesbar ini.
“Kita mengimbau seluruh petani di Pesbar untuk memprioritaskan percepatan tanam guna mencapai target ini,” katanya, Kamis 9 Januari 2025.
Dijelaskannya, program peningkatan IP padi ini diharapkan dapat mendukung program swasembada pangan nasional, dengan cara meningkatkan produksi pangan secara signifikan. Sebagai bentuk dukungan, Kementan RI berencana menyediakan benih unggul, alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta pupuk subsidi untuk para petani.
“Pemkab Pesbar tentu berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah pusat terhadap kebutuhan infrastruktur persawahan, seperti jaringan irigasi yang memadai, dan sebagainya,” jelasnya.
Masih kata dia, dengan percepatan tanam padi dan peningkatan IP, diharapkan produksi pangan di wilayah Pesbar ini dapat mengalami lonjakan, yang nantinya benar-benar dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Terlebih, Kementan juga telah menargetkan swasembada pangan melalui berbagai program prioritas pada 2025 ini, seperti peningkatan produksi padi dan jagung, optimalisasi lahan, dan penyediaan sarana produksi pertanian yang lebih baik.
“Program yang di prioritaskan Kementan tersebut diharapkan, selain mendukung swasembada pangan, juga dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil pertaniannya yang tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. *