Israel-Hamas Damai, Begini Poin Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Warga Palestina merayakan pengumuman gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza. Foto/REUTERS--
Radarlambar.bacakoran.co- Pemerintah Qatar mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata di Gaza yang dijadwalkan mulai pada 19 Januari 2025, tepat sebelum pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Berikut poin penting kesepakatan damai tersebut:
1. Mulai 19 Januari 2025
Gencatan senjata ini akan dimulai pada Minggu, 19 Januari. Hal ini bertepatan dengan mendekatnya pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. Sebelumnya, Trump menginginkan agar perang ini selesai sebelum pelantikannya.
2. Tiga Tahap Gencatan Senjata
Perjanjian gencatan senjata ini terbagi dalam tiga tahap, meskipun tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari. Tahap kedua dan ketiga belum dijelaskan rinciannya, namun akan diselesaikan dalam fase pertama. Negara-negara mediator seperti Qatar, AS, dan Mesir akan memantau proses ini melalui badan yang berpusat di Kairo.
3. Pembebasan Sandera dan Tahanan
Pada tahap pertama, sebanyak 33 sandera Israel yang diculik Hamas akan dibebaskan. Mereka yang dibebaskan adalah perempuan, anak-anak, orang tua, serta mereka yang sakit atau terluka. Sebagai gantinya, ratusan tahanan Palestina yang berada di penjara Israel akan dibebaskan. Jumlah tepatnya tergantung pada berapa banyak sandera yang masih hidup. Pembebasan lebih lanjut akan terjadi pada tahap kedua dan ketiga.
4. Mundur Pasukan Israel dari Gaza
Selama tahap pertama gencatan senjata, pasukan Israel akan mundur dari daerah-daerah padat penduduk Gaza. Israel akan mempertahankan zona penyangga hingga 800 meter di dalam Gaza. Pasukan Israel diperkirakan akan mundur dari wilayah seperti Netzarim dan Beit Hanun.
5. Harapan untuk Gencatan Senjata Permanen
Qatar berharap gencatan senjata ini menjadi langkah menuju akhir permanen perang. Meskipun demikian, Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa fase kedua, yang akan mencakup pertukaran sandera yang masih hidup dan penarikan penuh pasukan Israel, diharapkan membawa perang ini ke titik akhir yang permanen.