Musim Hujan, 5 Wilayah di Lambar Rawan Bencana Alam

Ilustrasi Bencana Alam-----

BALIKBUKIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, terdapat lima kecamatan di Lampung Barat yang dinyatakan rawan bencana banjir, longsor, dan gempa bumi. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Sumberjaya, Balikbukit, Sukau, Suoh, dan Bandarnegerisuoh. 

Kepala Pelaksana BPBD Lampung Barat, Padang Prio Utomo S.H., menjelaskan bahwa wilayah-wilayah tersebut memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam, mengingat kondisi geografi dan struktur tanah yang labil.

"Berdasarkan pemetaan, kami mendeteksi bahwa Kecamatan Sumberjaya, Balikbukit, dan Sukau termasuk daerah rawan longsor, sementara Suoh dan Bandarnegerisuoh rawan banjir. Selain itu, seluruh wilayah Lampung Barat juga memiliki risiko gempa bumi yang cukup tinggi akibat struktur tanah perbukitan yang berpasir," ungkap Padang.

Padang juga menambahkan bahwa daerah-daerah yang berada di perbukitan, seperti Kecamatan Batuketulis, Belalau, Batu Brak, Balikbukit, Sukau, Lumbokseminung, Pagardewa, Suoh, dan Bandarnegerisuoh, sangat rentan terhadap dampak gempa bumi. “Akibat struktur tanah yang labil, getaran gempa akan dirasakan cukup kuat di daerah tersebut,” lanjutnya.

Untuk mengantisipasi dampak dari bencana, BPBD Lampung Barat telah memasang alat pendeteksi banjir di Kecamatan Suoh dan alat pendeteksi longsor di Kecamatan Sumberjaya. Alat-alat ini telah dipasang beberapa tahun yang lalu dan sampai saat ini masih aktif berfungsi. Alat tersebut akan mengeluarkan suara alarm yang keras ketika ada potensi bencana, dan masyarakat diminta untuk segera melakukan evakuasi ke titik aman yang telah ditentukan.

"Alat pendeteksi ini diharapkan dapat memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk menghindari bahaya. Kami juga telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bahwa ketika alat ini berbunyi, mereka harus segera meninggalkan lokasi untuk menghindari bahaya," kata Padang.

Selain pemasangan alat deteksi, BPBD juga telah menyiapkan Satgas Penanggulangan Bencana di setiap pekon. Jika terjadi bencana, setiap pekon akan menangani situasi secara mandiri, kecuali dalam kasus bencana besar yang memerlukan bantuan dari Satgas Kabupaten.

Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, BPBD mengimbau seluruh masyarakat di wilayah rawan bencana untuk selalu waspada dan siap siaga. Peningkatan kewaspadaan dan koordinasi antar pihak terkait diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana yang dapat terjadi kapan saja. (adi/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan