Pekon Siap Dukung Empat Fokus Program DD 2025

Ilustrasi Dana Desa-KLING AI Image Generator-

BALIKBUKIT - Pemerintah pekon di Kabupaten Lampung Barat menyatakan kesiapannya untuk menselaraskan serta mendukung fokus program Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 yang bertujuan memperkuat ketahanan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup warga. Program ini mencakup bantuan langsung tunai (BLT), penguatan ketahanan pangan, pengembangan potensi lokal, serta berbagai program pembangunan berbasis padat karya tunai.

Merujuk Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 2 Tahun 2024, prioritas penggunaan Dana Desa 2025 ditujukan untuk pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. 

Peratin Pekon Batukebayan, Kecamatan Batuketulis, Murtoyo, menyatakan bahwa pemerintah pekon sangat mendukung arah kebijakan ini. “Kami berkomitmen untuk memanfaatkan Dana Desa secara optimal demi kepentingan masyarakat. Fokus pada penguatan ketahanan pangan, pengentasan stunting, dan pemberdayaan ekonomi lokal akan menjadi prioritas utama di Batukebayan,” ungkap Murtoyo.

Ia menambahkan bahwa pengembangan potensi lokal akan mendapat perhatian lebih. “Pekon Batukebayan memiliki potensi besar di sektor pertanian dan kerajinan tangan. Dana Desa akan digunakan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat, membangun infrastruktur pendukung, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar,” jelasnya.

Pihaknya juga menyoroti program padat karya tunai yang dianggapnya sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Dengan melibatkan masyarakat langsung dalam pembangunan infrastruktur, tidak hanya proyek berjalan lebih efisien, tetapi masyarakat juga mendapatkan penghasilan tambahan yang mendukung perekonomian lokal,” pungkasnya.

Sementara sebelumnya, Kabid Pemerintahan Pekon pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Lampung Barat, Fauzan Ariadi, menegaskan bahwa setiap pekon diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan dana sesuai kebutuhan masyarakat. 

“Penguatan ketahanan pangan minimal 20% dari total alokasi dana akan menjadi fokus utama. Selain itu, BLT tetap dialokasikan hingga 15% untuk masyarakat kurang mampu,” kata Fauzan.

Ia juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim, khususnya di pekon-pekon yang rawan bencana alam. “Infrastruktur ramah lingkungan, drainase yang baik, serta program penghijauan akan menjadi prioritas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah bencana,” tambahnya. *

Tag
Share