Negeri Tanpa Tagihan: Mimpi atau Realita..?

Radarlambar.baakoran.co -Bayangkan hidup di sebuah negeri tanpa tagihan. Tidak ada rekening listrik, air, internet, apalagi cicilan kredit. Segala kebutuhan dasar tersedia untuk semua penduduk tanpa biaya langsung. Konsep ini terdengar seperti utopia, namun gagasan ini telah menjadi perbincangan serius dalam dunia ekonomi dan kebijakan publik

Konsep Negeri Tanpa Tagihan  

Negeri tanpa tagihan mengacu pada sebuah sistem di mana kebutuhan dasar seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan utilitas umum disediakan oleh pemerintah tanpa harus dibayar langsung oleh warga. Pendanaan untuk sistem ini biasanya berasal dari sumber daya alam yang dikelola negara, pajak progresif, atau inovasi ekonomi seperti mata uang digital terpusat.  

Contoh Implementasi di Dunia  

1. Norwegia dan Dana Minyak 

   Norwegia dikenal sebagai negara yang berhasil mengelola sumber daya alamnya untuk kesejahteraan rakyat. Melalui dana minyak (Government Pension Fund Global), negara ini membiayai berbagai kebutuhan sosial, meski belum sepenuhnya bebas tagihan. Namun, pendidikan tinggi gratis dan sistem kesehatan yang sangat terjangkau menunjukkan potensi ke arah itu.  

2. Universal Basic Income (UBI)

   Beberapa negara, seperti Finlandia dan Kanada, telah melakukan uji coba UBI, di mana warga menerima pendapatan bulanan tanpa syarat. Jika diperluas, UBI dapat mengurangi kebutuhan tagihan langsung, karena warga memiliki dana dasar untuk mencukupi kebutuhan.  

3. Sistem Komunal di Bhutan

   Bhutan, dengan konsep Gross National Happiness (GNH), menekankan kesejahteraan spiritual dan material rakyatnya. Pendidikan dan kesehatan gratis menjadi bukti bagaimana fokus negara pada kebutuhan rakyat dapat mengurangi beban finansial warga.  

Tantangan Mewujudkan Negeri Tanpa Tagihan  

1. Pendanaan Berkelanjutan

   Sistem ini membutuhkan pendanaan besar dan berkelanjutan. Negara yang bergantung pada sumber daya alam harus memastikan pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan untuk mencegah kehabisan sumber daya

2. Kesetaraan Distribusi