Pegawai PT Timah yang Sebut Honorer Pakai BPJS Ternyata Juga Menggunakan BPJS, Perusahaan Beri Sanksi
Pegawai PT Timah Wenny Myzon yang Viral di Medsos Ternyata Juga Menggunakan BPJS. - Foto Google/Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Dwi Citra Weni, atau yang lebih dikenal dengan nama Wenny Myzon, seorang pegawai PT Timah, sempat menjadi sorotan setelah mengunggah video yang merendahkan honorer pengguna BPJS Kesehatan.
Namun, terungkap bahwa Wenny sendiri juga terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Budiman Siahaan, yang menyatakan bahwa semua karyawan PT Timah, termasuk Wenny Myzon, juga menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.
Fasilitas ini, kata Anggi, setara dengan yang diperoleh oleh masyarakat umum, bergantung pada kelas kepesertaan masing-masing.
Menurut dia, Karyawan PT Timah menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan yang sama dengan yang dimiliki masyarakat secara umum.
Menanggapi viralnya video tersebut, manajemen PT Timah mengungkapkan bahwa Wenny Myzon telah dipanggil dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan internal perusahaan.
"Langkah tegas telah kami ambil dengan memanggil yang bersangkutan dan memberikan sanksi sesuai dengan kebijakan perusahaan," tambah Anggi.
Perusahaan juga menegaskan bahwa unggahan yang dibuat oleh Wenny Myzon tidak mencerminkan nilai-nilai atau budaya kerja yang dijunjung PT Timah. Mereka juga meminta maaf atas kejadian ini.
"Kami memohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa terganggu, atas konten yang diunggah oleh salah satu karyawan kami," kata Anggi.
Permintaan Maaf dari Wenny Myzon
Sebelumnya, video Wenny Myzon viral di media sosial karena menyebut honorer yang menggunakan BPJS harus mengantre di rumah sakit, sementara dirinya yang bekerja di PT Timah mengklaim sebagai "pasien prioritas" yang tidak perlu antre. Video tersebut menimbulkan kontroversi yang luas di masyarakat.
Namun, setelah video tersebut menjadi viral, Wenny Myzon mengunggah video klarifikasi di akun pribadinya.
Dalam klarifikasinya, ia menyebutkan bahwa video tersebut hanya mewakili pandangan pribadinya dan tidak ada kaitannya dengan perusahaan tempatnya bekerja.