Kematian Mohammed Deif, Komandan Militer Hamas: Sebuah Kehilangan Besar bagi Brigade Al Qassam
Pemimpin pejuang palestina Abu Ubaida. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Pada 30 Januari 2025, Hamas secara resmi mengonfirmasi kematian Mohammed Deif, komandan sayap militer mereka, Brigade Al Qassam, setelah tujuh bulan beredarnya berbagai spekulasi dan kabar simpang siur terkait nasibnya. Pengumuman ini disampaikan oleh juru bicara Hamas, Abu Ubaida, dalam sebuah siaran televisi yang disiarkan langsung. Selain Deif, enam anggota senior dewan militer Brigade Al Qassam juga dinyatakan tewas dalam serangan yang berlangsung baru-baru ini.
Deif, yang dikenal sebagai salah satu tokoh paling sentral dalam operasi militer Hamas, telah lama menjadi target utama Israel. Selama bertahun-tahun, ia selamat dari berbagai upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Israel, menjadikannya figur yang sangat penting dan simbolik bagi kelompok tersebut. Kematian Deif merupakan pukulan besar bagi Hamas, terutama di tengah konflik yang masih berkecamuk di Gaza.
Para Pemimpin Hamas yang Gugur Bersama Deif
Abu Ubaida menyebutkan bahwa selain Mohammed Deif, enam pemimpin lainnya yang gugur dalam serangan tersebut adalah wakil Deif, Marwan Issa, serta lima komandan senior lainnya: Ghazi Abu Tamah, Raed Thabit, Rafi Salama, Ahmad Ghundour, dan Ayman Nofal. Sebelumnya, kematian Ahmad Ghundour, yang memimpin Brigade Gaza Utara, serta Ayman Nofal, komandan Brigade Pusat, sudah diumumkan oleh Hamas. Namun, pengumuman tentang Deif baru dilakukan setelah memastikan semua prosedur yang diperlukan dan memverifikasi detail peristiwa tersebut.
Menurut Abu Ubaida, Hamas memilih untuk menyampaikan kabar tersebut setelah menyelesaikan langkah-langkah keamanan yang ketat, mengingat situasi di medan perang yang penuh dengan ketidakpastian. Keputusan untuk mengungkapkan kematian Deif ini juga dipengaruhi oleh kebutuhan untuk melindungi informasi penting terkait pergerakan dan strategi kelompok militan ini.
Deif: Tokoh Sentral dalam Operasi Militer Hamas
Mohammed Deif dikenal sebagai komandan yang sangat berpengaruh dalam struktur militer Hamas. Sejak awal kariernya, ia memainkan peran kunci dalam berbagai operasi militer yang menentang Israel. Keahliannya dalam merencanakan serangan dan mengatur strategi perang menjadikannya figur yang sangat dihormati di kalangan anggota Hamas.
Meskipun telah beberapa kali dikabarkan tewas dalam serangan Israel, Deif selalu berhasil lolos dari upaya-upaya tersebut. Bahkan, militer Israel sendiri sempat mengklaim telah menewaskan Deif lebih dari tujuh bulan lalu, namun kali ini, Hamas secara resmi mengonfirmasi bahwa Deif memang telah meninggal dunia.
Dampak Kematian Deif bagi Hamas dan Gaza
Kematian Mohammed Deif dipandang sebagai salah satu kehilangan terbesar bagi Hamas, yang sudah terdesak dalam menghadapi serangan dari pasukan Israel. Sebagai salah satu pemimpin terpenting, Deif telah memimpin banyak operasi besar yang menandai perlawanan Hamas terhadap Israel. Kepergiannya menambah tekanan terhadap kelompok ini, yang tengah berjuang untuk mempertahankan kekuasaannya di Gaza.
Di sisi lain, pengumuman ini juga memperburuk ketegangan yang ada di kawasan tersebut. Dengan konflik yang terus berkecamuk di Gaza, kematian Deif mengindikasikan bahwa krisis kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk, sementara upaya perdamaian masih jauh dari tercapai.
Kematian Deif tidak hanya menjadi simbol berakhirnya salah satu fase penting dalam sejarah perlawanan Hamas, tetapi juga menciptakan kekosongan kepemimpinan yang mungkin akan berdampak pada strategi dan taktik kelompok ini ke depannya. Bagi Israel, kehilangan seorang komandan militer utama ini bisa menjadi kemenangan strategis, namun dampaknya terhadap dinamika konflik yang lebih luas masih harus dilihat. (*)