Perbaikan Bendungan Selesai, 70 Hektar Sawah Kembali Terairi

SELESAI DIPERBAIKI : Perbaikan bendungan Irigasi Way Asahan di Pemangku Karya Jaya, Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat telah selesai. Foto Dok--
SUKAU – Perbaikan bendungan Irigasi Way Asahan di Pemangku Karya Jaya, Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat telah selesai. Kini, sekitar 70 hektar sawah yang dikelola oleh 143 kepala keluarga kembali mendapatkan aliran air secara maksimal, memastikan keberlanjutan hasil pertanian di wilayah tersebut.
Bendungan yang rusak akibat banjir besar pada Agustus 2024 lalu sempat membuat aliran irigasi terganggu, mengancam produktivitas sawah warga. Namun, berkat semangat gotong royong masyarakat bersama aparatur pekon, perbaikan berhasil diselesaikan dengan dukungan berbagai pihak.
Pj Peratin Buaynyerupa, Edi Alekson, melalui Jurtul Buaynyerupa Yentoni, menjelaskan bahwa perbaikan dilakukan secara swadaya dengan bantuan dari pemerintah daerah melalui Bidang Pengairan Dinas PUPR Lampung Barat. Bantuan berupa pipa paralon yang sebelumnya digunakan sebagai solusi sementara kini telah digantikan dengan perbaikan permanen, sehingga aliran air dapat kembali normal.
“Kami bersyukur perbaikan telah rampung dan air sudah kembali mengalir ke sawah warga dengan maksimal. Ini sangat penting bagi para petani agar mereka bisa kembali bercocok tanam tanpa khawatir kekurangan air,” ujar Yentoni.
Dengan selesainya perbaikan ini, petani di wilayah tersebut optimis menghadapi musim tanam mendatang. Pasokan air yang stabil dari bendungan akan meningkatkan produktivitas pertanian dan mengembalikan kestabilan ekonomi masyarakat.
Namun, masyarakat tetap berharap agar pemerintah daerah dapat merealisasikan pembangunan bendungan permanen di masa mendatang. Menurut mereka, bendungan yang lebih kokoh akan menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah kerusakan akibat bencana alam yang berulang.
“Kedepan, kami berharap ada pembangunan bendungan yang lebih kuat agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Namun, untuk saat ini, kami bersyukur karena sawah warga sudah bisa kembali terairi dengan baik,” pungkas Yentoni. *