Efisiensi Anggaran, Penerbangan di Bandara MTK Terancam Terhenti Mulai Maret

PENERBANGAN di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas berpotensi berhenti akibat efisiensi anggaran. Foto Yogi--
PESISIR TENGAH – Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat dikabarkan berdampak pada layanan penerbangan di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas (MTK), Kabupaten Pesisir Barat.
Penerbangan yang selama ini disubsidi oleh Kementerian Perhubungan diperkirakan akan berakhir pada akhir Februari 2025, sehingga sejak Maret mendatang sudah tidak ada lagi penerbangan.
Kasatpel Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, Muhammad Subandi, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, penerbangan maskapai Susi Air yang melayani rute dari dan ke Bandara MTK akan dihentikan akibat kebijakan efisiensi anggaran.
“Kami mendapat informasi mengenai penghentian penerbangan karena terdampak efisiensi anggaran, tapi sampai sekarang kami masih menunggu pemberitahuan resmi dari pemerintah pusat,” kata dia.
Dijelaskannya, meski belum ada keputusan final, pihak Bandara MTK tetap memaksimalkan jadwal penerbangan yang masih tersedia. Pihaknya berharap masyarakat dapat memanfaatkan penerbangan yang ada sebelum layanan itu benar-benar dihentikan.
“Hingga sekarang penerbangan masih aktif, masyarakat bisa memanfaatkan jadwal penerbangan yang tersedia sesuai dengan jadwal, karena rutenya masih sama yakni ke Bandara Raden Intan II di Bandar Lampung dan Bandara Fatwati Soekarno di Bengkulu,” jelasnya.
Menurutnya, penetapan jadwal penerbang di bandara tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat, apalagi siaya [enerbangan masih di subsidi, sehingga kebijakan yang diambil akan dilaksanakan.
“Penerbangan yang berlangsung merupakan penerbangan perintis, belum ada penerbangan reguler yang berlangsung, sehingga masih mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat,” pungkasnya. *