UMKM Lampung Barat Diklaim Meningkat Pesat

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Lampung Barat Tri Umaryani, S.P, M.Si----

BALIKBUKIT – Kabupaten Lampung Barat kini memiliki jumlah yang signifikan dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan total mencapai 16.232 unit. Pencapaian ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki oleh daerah ini dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarakat lokal.

Kecamatan Balikbukit menjadi yang terdepan dengan mencatatkan angka UMKM terbanyak, yaitu mencapai 2.978 unit. Diikuti oleh Kecamatan Sukau yang memiliki 2.377 UMKM, dan Kecamatan Sumberjaya dengan 1.959 unit. Sementara itu, Kecamatan Waytenong dan Sekincau masing-masing memiliki 1.810 dan 1.345 UMKM. Angka ini menunjukkan sebaran usaha yang cukup merata di berbagai wilayah di Kabupaten Lampung Barat, yang semakin memperkuat perekonomian lokal.

Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Lampung Barat, Tri Umaryani, sektor UMKM di Kabupaten Lampung Barat didominasi oleh usaha mikro yang mencapai 12.583 unit. "Dari total 16.232 UMKM, sebagian besar adalah usaha mikro. Ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang memulai usaha kecil-kecilan yang berpotensi berkembang lebih besar,” ujar Tri Umaryani pada Minggu (16/2/2025).

Sementara itu, jika dilihat dari jenis usaha yang dijalankan, sektor perdagangan mendominasi dengan jumlah mencapai ribuan unit. Sedangkan sektor industri tercatat sekitar 600 unit, dan sektor jasa lebih dari 11.000 unit. Hal ini mengindikasikan bahwa UMKM di Kabupaten Lampung Barat tidak hanya berkembang di sektor perdagangan, tetapi juga di sektor jasa yang turut memberikan kontribusi pada perekonomian daerah.

Namun, meskipun sektor UMKM terus berkembang, jumlah koperasi masih tergolong kecil, dengan hanya 167 unit yang tercatat. Tri Umaryani menambahkan, sektor koperasi perlu mendapat perhatian lebih agar dapat berkembang seiring dengan tumbuhnya jumlah UMKM. "Kami melihat sektor koperasi masih membutuhkan pembinaan agar bisa bersaing dengan sektor UMKM lainnya," ujarnya.

Meski angka UMKM yang terus berkembang menunjukkan adanya potensi ekonomi yang besar, Tri Umaryani juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya akses terhadap permodalan yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan usaha. Selain itu, permasalahan terkait pemasaran dan digitalisasi usaha juga menjadi hambatan yang harus diatasi agar UMKM bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Namun, di balik tantangan tersebut, perkembangan jumlah UMKM setiap tahunnya menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Lampung Barat memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi. Tri Umaryani menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui berbagai program pelatihan dan fasilitasi permodalan.

Dengan jumlah UMKM yang terus bertambah, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Lampung Barat semakin mandiri secara ekonomi. Banyaknya pelaku UMKM yang muncul mencerminkan tingginya kreativitas dan inovasi masyarakat dalam menciptakan peluang usaha. Selain itu, hal ini juga berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, yang turut mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.

Ke depan, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat berencana untuk memperkuat sektor UMKM dengan mengimplementasikan berbagai program pembinaan dan pengembangan. "Kami akan terus mengupayakan agar UMKM di Kabupaten Lampung Barat tidak hanya bertumbuh, tetapi juga memiliki daya saing yang tinggi di pasar lokal maupun nasional," pungkas Tri Umaryani.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan kementerian terkait, diharapkan sektor UMKM di Kabupaten Lampung Barat akan terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta menjadi motor penggerak perekonomian daerah.

Secara keseluruhan, dengan jumlah UMKM yang terus bertambah dan berkembang, Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi berbasis UMKM. Pemerintah daerah, bersama dengan pelaku usaha, harus terus berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan