Disbunnak Lambar Targetkan Produksi Lada 3.520 Ton di 2025

Tanaman lada--
BALIKBUKIT - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Lampung Barat menargetkan produksi lada untuk tahun 2025 mencapai 3.520 ton. Target ini menunjukkan optimisme besar terhadap potensi komoditas lada yang menjadi salah satu unggulan di daerah ini, selain kopi.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat, Yudha Setiawan, S.I.P., menjelaskan bahwa Kabupaten Lampung Barat memiliki peranan penting dalam sektor perkebunan, khususnya dalam produksi lada. "Selain kopi, Lampung Barat juga dikenal sebagai daerah penghasil lada yang signifikan. Untuk tahun 2025, kami targetkan produksi lada sebanyak 3.520 ton," ujar Yudha, Senin (17/2/2025).
Yudha Setiawan merinci bahwa hingga akhir tahun 2024, luas lahan yang ditanami lada di Kabupaten Lampung Barat mencapai 7.488 hektar. Dari total luas tersebut, 1.085 hektar masih berupa tanaman belum menghasilkan (TBM), sementara 4.888 hektar merupakan tanaman yang sudah menghasilkan (TM), dan 1.514 hektar lainnya mengalami kerusakan (TR).
"Dari 4.888 hektar tanaman menghasilkan, produksi lada hitam tercatat mencapai 2.698 ton. Angka ini sedikit lebih rendah dari target tahun lalu yang sebesar 3.399 ton," lanjut Yudha.
Meskipun ada target yang belum tercapai pada tahun lalu, Yudha menjelaskan bahwa salah satu penyebab terjadinya penurunan hasil produksi adalah kurangnya perhatian petani terhadap perawatan tanaman lada. Sebagian besar tanaman lada ditanam di sela-sela kebun kopi, yang sering kali mengakibatkan petani lebih fokus pada pemeliharaan tanaman kopi, sehingga lada tidak mendapat perhatian yang optimal.
"Selama ini, banyak tanaman lada yang ditanam di sela-sela kebun kopi. Sambil menunggu panen kopi, petani juga bisa merawat lada. Namun, seringkali kurang perhatian. Oleh karena itu, kami berharap petani dapat memberikan perawatan yang lebih baik lagi untuk tanaman lada mereka," kata Yudha.
Yudha menghimbau agar petani lada di Lampung Barat lebih fokus dalam merawat dan memelihara tanaman lada. "Dengan penanaman dan perawatan yang baik, kami yakin produksi lada di Lampung Barat bisa meningkat signifikan. Tak hanya itu, jika produksi lada meningkat, tentunya pendapatan petani juga akan ikut bertumbuh," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, lada merupakan komoditas yang sangat bernilai, baik di pasar domestik maupun internasional. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas lada akan menjadi peluang besar bagi petani Lampung Barat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. *