Kasus Tumor Payudara Meningkat, Upaya Deteksi Dini Digencarkan

Puskesmas Liwa gencar melaksanakan sosialisasi tentang upaya pencegahan kanker Payudara kepada masyarakat. Foto Dok--
BALIKBUKIT – Tumor payudara kini menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita warga Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat. Kasus yang terus bertambah ini menjadi perhatian serius Puskesmas Rawat Inap Liwa, yang kini memperkuat upaya pencegahan melalui edukasi serta pemeriksaan dini dengan metode Sadanis (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis).
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kaum perempuan, agar lebih waspada terhadap risiko tumor payudara dan kanker payudara.
Kepala Puskesmas Liwa, Harjunadi S.St., menyatakan bahwa kasus tumor payudara yang ditemukan di wilayahnya sebagian besar terdeteksi saat kondisi sudah memburuk.
“Banyak pasien datang dalam kondisi tumor sudah membesar atau bahkan sudah berkembang menjadi kanker. Padahal, jika dideteksi lebih awal, peluang kesembuhan jauh lebih tinggi,” ungkapnya.
Harjunadi menjelaskan bahwa Sadanis menjadi metode penting dalam mendeteksi tumor payudara sebelum berkembang ke tahap yang lebih parah. “Pemeriksaan payudara klinis yang dilakukan oleh tenaga medis dapat membantu mengidentifikasi adanya benjolan atau kelainan sejak dini. Jika ditemukan gejala mencurigakan, pasien bisa segera dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
Selain Sadanis, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk membiasakan Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) sebagai langkah awal mengenali perubahan pada payudara. Harjunadi menegaskan bahwa deteksi dini bisa menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pengobatan. “Kami mendorong para ibu-ibu untuk melakukan pemeriksaan sendiri secara rutin. Jika ada perubahan bentuk, benjolan, atau nyeri yang tidak biasa, segera periksa ke fasilitas kesehatan agar bisa ditangani sejak dini,” imbaunya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tumor payudara diantaranya gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, paparan zat berbahaya, faktor hormon dan genetik.
“Kesadaran masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat juga harus ditingkatkan. Konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta menghindari faktor pemicu bisa membantu mengurangi risiko terkena tumor payudara," kata Harjunadi.
Selain edukasi dan sosialisasi, Puskesmas Liwa juga menyediakan layanan pemeriksaan bagi masyarakat yang ingin memastikan kondisi kesehatannya. Pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak takut berkonsultasi jika mengalami gejala yang mencurigakan. "Kami siap melayani pemeriksaan awal secara gratis. Jika ada tanda-tanda yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, pasien bisa segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap,” pungkasnya. *