Reshuffle Kabinet Perdana Prabowo, Langkah Penertiban dan Ketegasan

PRESIDEN Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle pertama dalam Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta. Foto Dok --
Radarlambar.bacakoran.co - Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle pertama dalam Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (19/2). Perombakan ini menjadi bukti ketegasan Prabowo dalam menertibkan jajaran menteri dan pejabat tinggi di pemerintahannya.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menilai langkah ini sebagai bentuk komitmen Prabowo untuk memastikan para pembantunya bekerja sesuai arahan. Sejak awal, Prabowo telah menyampaikan bahwa ia tak akan ragu mencopot menteri yang tidak bekerja dengan baik atau tidak sejalan dengan visinya. Reshuffle ini pun menjadi bukti nyata dari ketegasan tersebut.
Selain sebagai bentuk penertiban, perombakan ini juga menjadi sinyal kuat bagi para menteri lainnya agar lebih serius dalam menjalankan tugasnya. Prabowo menginginkan jajaran kabinetnya bekerja secara maksimal tanpa kompromi, sesuai dengan harapannya untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengingatkan bahwa para menteri dan pejabat yang baru dilantik harus segera beradaptasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada waktu bagi mereka untuk melakukan transisi yang lama, sehingga kebijakan-kebijakan yang diperlukan harus segera dijalankan agar pemerintahan tetap berjalan optimal.
Muzani juga menekankan bahwa keputusan reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Meski tidak mengetahui alasan spesifik di balik pergantian sejumlah pejabat, ia meyakini langkah ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerintah.
Dalam reshuffle ini, beberapa posisi penting mengalami perubahan. Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) kini digantikan oleh Brian Yuliarto.
Selain itu, Prabowo juga melantik Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), serta Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Langkah ini menandai awal dari upaya Prabowo dalam menyusun kabinet yang lebih solid dan siap bekerja sesuai arahannya. Dengan reshuffle ini, para menteri diharapkan lebih sigap dalam menjalankan tugasnya demi efektivitas pemerintahan dan kepentingan masyarakat luas. *