Di Era Presiden Prabowo, Indonesia Mulai Susul Filipina dan Vietnam

Radarlambar.bacakoran.co- Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif dalam sektor manufaktur selama dua bulan berturut-turut, bahkan mencapai rekor terbaiknya.

Berdasarkan data S&P Global per Januari 2025, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai angka 51,9, menunjukkan ekspansi sektor industri.  

Di tingkat Asia, tren pemulihan manufaktur masih bervariasi. India memimpin dengan PMI sebesar 58, sementara Filipina berada di posisi kedua dengan angka 52,3. Sebaliknya, Malaysia dan Myanmar mengalami kontraksi dengan PMI masing-masing di 48,7 dan 47,4.  

Dalam lingkup ASEAN, Filipina masih menjadi negara dengan sektor manufaktur terkuat. Namun, Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, naik dari 49,2 pada Oktober 2024 menjadi 51,9 pada Januari 2025.  

Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, Paul Smith, menyatakan bahwa pertumbuhan manufaktur Indonesia didorong oleh peningkatan produksi dan optimisme terhadap kondisi pasar di masa mendatang.

Ia juga mencatat bahwa permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, terus mengalami peningkatan, yang berkontribusi terhadap ekspansi industri.  

Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga meningkatkan jumlah tenaga kerja untuk bulan kedua berturut-turut. Langkah ini mencerminkan optimisme pelaku industri terhadap prospek bisnis ke depan.  

Peningkatan PMI Manufaktur ini menjadi sinyal positif bagi sektor industri Indonesia, terutama setelah sebelumnya menghadapi tantangan seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan pabrik di pertengahan hingga akhir 2024.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan