Gunung Merapi Luncurkan 33 Kali Guguran Lava, Status Masih Level III Siaga

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus tinggi.// Foto: dok. BPPTKG.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus menunjukkan intensitas tinggi, dengan puluhan kali guguran lava yang tercatat mengarah ke beberapa aliran sungai di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Magelang, Jawa Tengah. Dalam laporan terbaru yang disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat 33 kali guguran lava yang terjadi pada periode pengamatan Senin, 24 Februari 2025, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Guguran tersebut menjangkau jarak maksimum 1.600 meter.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Senin pagi mengatakan bahwa teramati 33 kali guguran lava yang mengarah ke Kali Sat atau Putih, Bebeng, dan Krasak dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.600 meter.

Meskipun aktivitas vulkanik Merapi terpantau intens, Gunung Merapi masih berstatus Level III (Siaga). Berdasarkan data dari BPPTKG, potensi bahaya utama yang dapat ditimbulkan saat ini adalah guguran lava dan awan panas yang dapat mempengaruhi daerah sekitar, khususnya di sektor selatan-barat daya dan tenggara gunung. Beberapa aliran sungai yang berpotensi terdampak di antaranya adalah Sungai Boyong yang terletak sejauh 5 kilometer dari puncak, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng yang dapat terpengaruh hingga jarak 7 kilometer.

Pada sektor tenggara, potensi bahaya juga meliputi Sungai Woro sejauh 3 kilometer, dan Sungai Gendol dengan jarak bahaya hingga 5 kilometer.

Selain itu, BPPTKG juga mencatat sejumlah aktivitas seismik di Gunung Merapi selama periode pengamatan, di antaranya 37 kali gempa guguran lava yang memiliki amplitudo 2-15 mm dengan durasi antara 69,79 hingga 174,86 detik. Selain itu, tercatat pula 11 kali gempa hybrid dengan amplitudo 2-9 mm dan durasi antara 9,49 hingga 12,6 detik. Sebuah gempa tektonik jauh juga terdeteksi dengan amplitudo 6 mm dan durasi 38,65 detik.

Pengamatan visual di sekitar kawah Gunung Merapi menunjukkan adanya asap kawah bertekanan lemah yang berwarna putih dengan intensitas cukup tebal, membubung hingga setinggi 150 meter di atas puncak kawah.

BPPTKG juga menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah-daerah yang berpotensi terdampak bahaya, terutama di sektor selatan-barat daya dan tenggara, yang rawan terkena guguran lava dan awan panas. Masyarakat di sekitar Merapi juga diminta untuk selalu mewaspadai potensi lahar jika terjadi hujan, serta ancaman abu vulkanik yang bisa muncul akibat erupsi.

Jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi menunjukkan peningkatan yang signifikan, BPPTKG berjanji akan segera meninjau kembali status kewaspadaan dan memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat. Pihak berwenang juga mengingatkan agar warga yang tinggal di lereng Merapi secara rutin memantau informasi resmi dari BPPTKG guna mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih besar.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan