Dampak Stunting dan Upaya Pencegahannya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Budi Setiawan |

Rabu , 26 Feb 2025 - 15:49

Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi masa depan anak dari segi fisik, kognitif dan sosial-ekonomi.Foto freepik--

dampak stunting dan upaya pencegahannya                            radarlambar.bacakoran.co- stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang, yang terjadi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari dalam kandungan hingga usia dua tahun. 
stunting sering dikenali melalui ukuran tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan dengan standar usia mereka. 
kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak dalam jangka panjang.
 
dampak stunting pada anak
1. gangguan pertumbuhan fisik: anak yang mengalami stunting biasanya lebih pendek dibandingkan teman-temannya, yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri mereka.
2. penurunan kemampuan kognitif: anak dengan stunting berisiko mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif, termasuk kesulitan berbicara, membaca, dan memecahkan masalah.
3. meningkatnya risiko penyakit: stunting dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit seperti diare, pneumonia, atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
4. risiko kesehatan dan produktivitas di masa depan: anak yang stunting berisiko memiliki tubuh yang lebih kecil dan rentan terhadap masalah kesehatan saat dewasa, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi.
5. dampak sosial dan ekonomi: stunting memengaruhi produktivitas anak ketika dewasa, yang dapat mengurangi daya saing dan pertumbuhan ekonomi negara.
 
beberapa faktor yang menyebabkan stunting antara lain;
1. kekurangan gizi: kekurangan asupan gizi yang tepat pada ibu hamil dan bayi yang belum genap dua tahun menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak anak.
2. kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi: lingkungan yang buruk, seperti kurangnya air bersih dan sanitasi yang layak, meningkatkan risiko infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.
3. penyakit infeksi: penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan, dapat mengganggu penyerapan gizi anak, memengaruhi kesehatan mereka, dan menghambat perkembangan fisik serta mental.
4. pemberian asi yang tidak optimal dan makanan pendamping asi (mpasi) yang kurang gizi: asi eksklusif selama enam bulan pertama dan pemberian mpasi yang bergizi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak.
 
cara mencegah stunting
1. perbaikan gizi ibu hamil dan menyusui: memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil dan menyusui sangat penting. asupan yang kaya akan protein, zat besi, dan kalsium, serta konsumsi suplemen asam folat, dapat membantu mendukung perkembangan janin dan mengurangi risiko stunting.
2. pemberian asi eksklusif: menyusui bayi dengan asi eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan memberikan gizi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan tubuh dan otak anak.
3. pemberian mpasi yang seimbang: setelah usia enam bulan, pemberian mpasi yang kaya akan zat gizi makro dan mikro sangat penting. makanan yang beragam, seperti sayuran, buah-buahan, serta sumber protein hewani dan nabati, mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
4. akses air bersih dan sanitasi yang baik: menyediakan air bersih dan sanitasi yang memadai dapat mencegah penyakit yang memperburuk kekurangan gizi pada anak.
5. vaksinasi dan penanganan infeksi: imunisasi yang lengkap dan pengobatan terhadap penyakit infeksi dapat membantu menjaga kesehatan anak dan mencegah masalah pertumbuhan akibat infeksi.
6. pendidikan gizi untuk orang tua: menyediakan pendidikan bagi orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat sangat penting untuk memastikan perawatan yang tepat bagi anak-anak mereka.
7. peran pemerintah: pemerintah perlu menyediakan layanan kesehatan yang memadai, distribusi pangan bergizi, dan kebijakan yang mendukung kesehatan ibu dan anak untuk mencegah stunting.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Edisi Minggu, 15 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan