Pemkab Pesbar Gelar Rapat Evaluasi Satgas, Sinergi Penanggulangan Konflik Satwa Liar

PEMKAB Pesisir Barat gelar rapat evaluasi satgas penanganan konflik satwa liar dengan manusia. Foto Dok--

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesbar) terus berupaya menangani konflik antara manusia dan satwa liar yang terjadi di wilayah Kabupaten setempat.

Salah satunya dengan menggelar rapat evaluasi finalisasi tahap III Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan konflik antara manusia dan satwa liar, di ruang rapat Bupati, lantai IV Gedung A Komplek Perkantoran Pemkab Pesbar, Rabu 26 Februari 2025.

Kegiatan itu dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pesbar, Drs. Jon Edwar, M.Pd., dihadiri oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar, Imam Habibudin, S.Hut., M.Si., unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Tim Satgas Penanggulangan Satwa Liar Kabupaten Pesbar, Peratin dan pihak terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Pj.Sekda Pesbar, Jon Edwar, mengatakan, kehadiran berbagai elemen itu merupakan salah satu komitmen Pemkab Pesbar dalam membangun koordinasi lintas sektor untuk mengatasi konflik satwa liar yang meresahkan masyarakat. Mengingat konflik antara manusia dan satwa liar menjadi tantangan serius yang harus ditangani secara sistematis.

“Pemerintah daerah terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna memastikan penanganan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dikatakannya, persoalan ini bukan sekadar gangguan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Karena itu, semua yang hadir di sini memiliki tanggung jawab untuk mencari solusi terbaik. Sehingga manusia dan satwa liar dapat hidup berdampingan tanpa menimbulkan risiko bagi kedua belah pihak.

“Karena itu, koordinasi dan kerjasama antara seluruh anggota Satgas, termasuk dari unsur TNI, Polri, serta OPD terkait ini tentu sangat penting,” jelasnya.

Masih kata Jon Edwar, pendekatan yang digunakan, harus mencakup berbagai aspek, mulai dari upaya preventif, tindakan di lapangan, hingga edukasi kepada masyarakat mengenai cara yang tepat dalam menghadapi keberadaan satwa liar. Untuk itu, pihaknya berharap tim yang terlibat terus meningkatkan koordinasi agar penanganan satwa liar di Pesbar dapat berjalan lebih efektif.

“Dengan kerja sama yang solid dan strategi yang tepat, penyelesaian konflik ini dapat dilakukan secara lebih cepat,” ujarnya.

Menurutnya, konflik satwa liar merupakan permasalahan yang kompleks karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian ekosistem. Satwa liar yang memasuki pemukiman dapat menimbulkan gangguan dan risiko bagi penduduk, tetapi disisi lain, satwa tersebut juga perlu dilindungi agar habitatnya tetap terjaga. Artinya, persoalan ini memerlukan pendekatan yang menyeluruh.

“Kita perlu mengedepankan langkah-langkah preventif, seperti pemantauan habitat satwa liar, pemasangan alat pencegah, serta meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan yang lebih terarah,” tandasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan