Gelombang PHK di Indonesia: Penutupan Pabrik Besar Mengguncang Industri dan Tenaga Kerja

Sebanyak 10.965 karyawan Sritex terkena PHK akibat penutupan perusahaan-instagram@sritexindonesia-

Keputusan ini akan menyebabkan 459 pekerja terdampak PHK. Sebelumnya, perwakilan dari serikat pekerja perusahaan ini telah melakukan negosiasi mengenai pesangon yang akan diterima oleh para karyawan. 

Namun, hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai hasil dari negosiasi tersebut. 

Penutupan ini disebabkan oleh perintah dari perusahaan induknya yang berada di Jepang, yang menyebutkan bahwa perusahaan di Indonesia tidak lagi mampu bersaing dengan produk baru yang ada di pasar.

 

2. PT Tokai Kagu

Perusahaan yang memproduksi alat musik, PT Tokai Kagu, yang berlokasi di Bekasi, juga mengumumkan penutupan pabriknya pada tahun 2025. 

Penutupan ini akan berdampak pada 195 karyawan yang kehilangan pekerjaan. 

Perusahaan ini dikabarkan akan memindahkan pabriknya kembali ke negara asalnya, Jepang. 

Tokai Kagu sudah beroperasi di Indonesia sejak 1996, namun kini harus menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang semakin ketat.

 

3. PT Yamaha Music

PT Yamaha Music yang berlokasi di MM2100, Bekasi, diperkirakan akan menghentikan operasionalnya pada Maret 2025. 

Selain itu, PT Yamaha Indonesia, yang memproduksi instrumen musik, terutama piano, juga akan menutup operasionalnya pada akhir Desember 2025. 

Penutupan ini diperkirakan akan menyebabkan 1.100 pekerja kehilangan pekerjaan mereka. 

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyatakan bahwa faktor utama di balik penutupan ini adalah dampak krisis ekonomi global yang terus berlanjut serta akibat dari pandemi Covid-19 yang mengguncang ekonomi beberapa tahun terakhir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan