Peneliti Amerika Serikat Ungkap Fakta Abrahah Gagal Serang Ka'bah & Burung Ababil

Jemaah haji melaksanakan tawaf ifadah di dekat Ka'Bah, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto/AP--
Radarlambar.bacakoran.co- Salah satu kisah yang dikenal dalam sejarah Islam adalah tentang upaya Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah.
Ia memimpin pasukan dengan gajah, bertujuan agar para peziarah beralih ke tempat ibadah yang dibangunnya. Saat itu, seorang tokoh terkemuka di Makkah, Mutalib, berdoa agar Ka'bah diselamatkan. Tidak lama kemudian, pasukan Abrahah dikisahkan mengalami kehancuran akibat serangan burung yang melemparkan batu-batu kecil.
Kejadian ini dikenal sebagai "Perang Gajah" dan bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad, yakni pada 570 Masehi. Sejarawan kemudian mencoba menelusuri kebenaran dari kisah ini, termasuk faktor yang menyebabkan kematian Abrahah dan pasukannya.
Pada 2015, sebuah penelitian berjudul *The Year of the Elephant* mencoba menganalisis peristiwa ini dari sudut pandang sejarah. Studi ini mengungkapkan kemungkinan bahwa pasukan Abrahah sebenarnya terkena wabah penyakit, bukan serangan batu kecil dari burung. Deskripsi luka-luka yang dialami pasukan menunjukkan gejala yang mirip dengan cacar, penyakit yang telah ada di wilayah Jazirah Arab sejak lama.
Dalam kajian ini, disebutkan bahwa burung yang dikisahkan dalam sejarah mungkin merupakan spesies burung layang-layang yang bermigrasi melewati Semenanjung Arabia. Burung ini dikenal sering membawa lumpur dan tanah di paruhnya, meskipun tidak memiliki kebiasaan membawa benda di cakarnya.
Gajah yang dibawa oleh pasukan Abrahah diperkirakan berasal dari jenis Gajah Afrika yang kini telah punah. Keberadaan hewan ini menjadi bagian dari strategi perang Abrahah yang ingin menunjukkan kekuatan militernya.
Terlepas dari berbagai penafsiran sejarah, satu hal yang pasti adalah Abrahah gagal dalam serangannya ke Makkah. Jika berhasil, sejarah mungkin akan mencatat dampak besar terhadap perjalanan peradaban di kawasan tersebut.(*)