UI dan Universitas Edinburgh Bahas Urgensi Vaksin Halal dalam Seminar Internasional

FAKULTAS Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) dan The University of Edinburgh menggelar seminar internasional bertajuk vaksin. Foto Dok--
Radarlambar.bacakoran.co – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) dan The University of Edinburgh menggelar seminar internasional bertajuk vaksin.
Acara yang berlangsung secara hybrid di UI ini menghadirkan akademisi, regulator, serta pelaku industri bioteknologi untuk membahas berbagai aspek vaksin, termasuk kehalalan produk kesehatan.
Dalam seminar ini, Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham, menyoroti pentingnya sertifikasi halal bagi vaksin. Ia menekankan bahwa sertifikasi ini bukan sekadar pemenuhan aspek religius, tetapi juga berperan dalam menjamin keamanan, kualitas, serta daya saing industri farmasi nasional di pasar global. Sertifikasi halal dinilai dapat membuka peluang lebih luas bagi industri farmasi Indonesia agar produknya lebih mudah diterima di tingkat internasional.
Selain itu, BPJPH juga mendorong keterlibatan alumni UI, khususnya dari bidang kesehatan dan farmasi, dalam ekosistem halal. Mereka diharapkan dapat berkontribusi sebagai auditor halal yang berperan dalam memastikan kepatuhan industri terhadap standar yang ditetapkan.
Komitmen terhadap prinsip halal juga disampaikan oleh PT Etana Biotechnologies, perusahaan bioteknologi yang terlibat dalam seminar ini. Seluruh produk yang mereka kembangkan telah mengantongi sertifikasi halal atau sedang dalam proses sertifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa aspek halal semakin menjadi perhatian utama dalam pengembangan vaksin dan produk farmasi di Indonesia.
Dari perspektif akademik, seminar ini juga mengangkat berbagai tantangan sosial dalam cakupan imunisasi. Sudeepa Abeysinghe dari Global Health Policy Unit, University of Edinburgh, membahas hambatan sosial yang memengaruhi penerimaan vaksin di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sementara itu, peneliti UI, Wahyu Septiono, mengungkap bahwa skeptisisme masyarakat terhadap vaksin dapat berdampak pada menurunnya angka imunisasi. Kasus polio yang kembali merebak di Indonesia menjadi contoh nyata pentingnya edukasi mengenai vaksin halal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Seminar ini menjadi wadah diskusi bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat riset dan kebijakan terkait vaksin halal. Dengan meningkatnya perhatian terhadap aspek kehalalan, diharapkan industri kesehatan Indonesia dapat lebih berdaya saing serta memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat luas.*