Pasokan Sedikit, Harga Tomat di Lambar Melejit
Petani hortikultura di Kabupaten Lampung Barat kini bisa tersenyum sumringah ditengah melambungnya harga sejumlah komoditi sayur-sayuran diantaranya tomat yang menyentuh di harga Rp 15 ribu perkilogram. Foto Dok --
SUKAU - Petani hortikultura di Kabupaten Lampung Barat kini bisa tersenyum sumringah ditengah melambungnya harga sejumlah komoditi sayur-sayuran dipasaran.
Tingginya harga komoditi sayuran itu diantaranya tomat yang menyentuh di harga Rp15.000 perkilogram. Selain tomat, harga jual yang tinggi juga disusul oleh sayuran jenis kol yang mencapai Rp8.000/kg.
“Harga sayuran sedang baik. Sudah seminggu ini harganya stabil diangka Rp15 ribu perkilogram di agen. Selain harga yang tinggi, barangnya juga susah karena tidak banyak petani yang menanam tomat pada masa panen kali ini,” ucap Parji petani di wilayah Sebelat, Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau.
Menurutnya, awal tahun 2024 membawa keberkahan tersendiri bagi petani, karena di tahun 2023 lalu para petani beberapa kali diuji oleh kerugian akibat musim kemarau atau dampak dari fenomena El-Nino yang mengakibatkan tanaman rusak dan gagal panen.
“Jadi ini menjadi momentum untuk kami memulihkan modal, karena kondisi kemarau tahun lalu membuat banyak petani menjerit karena gagal panen dan merugi akibat kemarau yang berkepanjangan,” ungkapnya.
Sementara, Frenki salah satu agen pengepul menjelaskan, naiknya harga tomat dipengaruhi beberapa faktor, selain masih dalam suasana tahun baru, juga karena sedikitnya petani menanam tomat. “Biasanya begitu, kalau hari-hari besar seperti tahun harganya naik. Ditambah pasokan sedikit karena tidak banyak petani yang menanam tomat, sementara permintaan tinggi,” akunya.
Yuniarti salah satu ibu rumah tangga mengatakan, dirinya terkejut saat membeli tomat, pasalnya biasanya harga tomat tidak terlalu mahal namun saat ini dirinya membeli dengan harga Rp20 ribu perkilogramnya di pasar. “Sudah sekitar seminggu ini, awalnya kaget juga kok tiba-tiba sudah seharga 20 ribu di pasar. Biasanya tidak sampai segitu," kata dia. (edi/lusiana)