Pertamina Terus Berupaya Menepis Isu Pengoplosan dengan Pertalite

DIREKTUR Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri sidak ke sejumlah SPBU di Jakarta. -Foto Dok---
Radarlambar.bacakoran.co -PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa kualitas produk BBM Pertamax (RON 92) sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas isu pengoplosan Pertamax dengan Pertalite (RON 90) yang belakangan beredar, terutama setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penyidikan terkait dugaan korupsi tata kelola minyak pada anak usaha Pertamina, yaitu PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina International Shipping (PIS).
Uji Kualitas BBM Pertamina Dapat Dukungan Pihak Independen
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa Pertamina secara rutin melakukan uji kualitas terhadap produk BBM-nya. Kerjasama dengan Lemigas Kementerian ESDM telah melibatkan pengujian terhadap 75 sampel BBM di berbagai lokasi, termasuk di Terminal BBM Plumpang dan 33 SPBU yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan. Hasil dari uji kualitas tersebut menunjukkan bahwa produk BBM Pertamina sudah memenuhi standar teknis yang ditetapkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Lebih lanjut, pihak Pertamina juga melibatkan dua lembaga independen, yaitu PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia, untuk memastikan kualitas BBM yang diproduksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kedua lembaga ini melakukan pengujian terhadap berbagai parameter penting seperti densitas, temperatur, dan warna pada produk BBM Pertamina, termasuk Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.
Kualitas BBM Tidak Terganggu Meski Ada Kasus Korupsi
Menanggapi pertanyaan tentang kualitas BBM yang didistribusikan antara tahun 2018 hingga 2023, Simon mengaku bahwa dirinya baru menjabat sebagai Dirut Pertamina pada November 2024, sehingga ia perlu memeriksa kembali data terkait kualitas BBM pada periode tersebut. Ia memastikan akan memverifikasi informasi yang ada di Pertamina untuk memastikan bahwa kualitas BBM yang dikeluarkan selama periode tersebut tetap terjaga, meskipun ada dugaan korupsi yang melibatkan anak usaha Pertamina.
Meskipun demikian, Pertamina menekankan bahwa pengujian kualitas BBM tidak hanya dilakukan ketika terjadi masalah hukum, namun juga merupakan prosedur rutin yang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM dan pihak Pertamina untuk memastikan produk tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan upaya yang transparan dan pengujian berkala, PT Pertamina berharap masyarakat dapat lebih tenang dan percaya terhadap kualitas BBM yang diproduksinya. (*)