Indonesia Optimis Tidak Perlu Impor Beras Hingga Tahun 2026

MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan optimistis Indonesia tidak lagi mengimpor beras hingga akhir 2026. Foto Ist--
Radarlambar.bacakoran.co - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan optimisme Indonesia untuk tidak lagi mengimpor beras hingga akhir 2026.
Pencapaian ini diyakini dapat terwujud jika kebijakan terkait produksi dan penyerapan gabah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Salah satu langkah penting yang dilakukan pemerintah adalah memperbaiki sistem distribusi pupuk, yang sejak Januari 2025 telah dialokasikan langsung kepada petani.
Sistem ini memungkinkan pemantauan yang lebih cepat, sehingga masalah kelangkaan pupuk bisa segera diatasi.
Selain itu, pemerintah juga melakukan pembenahan dalam proses produksi dengan meningkatkan peran penyuluh pertanian.
Namun, Zulkifli menekankan bahwa kebijakan harga gabah yang menguntungkan petani juga sangat penting.
Sebelumnya, Perum Bulog menghadapi kendala dalam menyerap gabah dari petani karena kebijakan harga yang ketat.
Pemerintah akhirnya memperbarui kebijakan dengan menetapkan harga batas bawah gabah sebesar Rp6.500 per kilogram, untuk memastikan petani tetap termotivasi untuk menanam padi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga April 2024 diperkirakan mencapai 13,5 juta ton, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Dengan kebutuhan beras nasional rata-rata 2,6 juta ton per bulan, jumlah produksi ini dianggap cukup untuk mencukupi konsumsi domestik hingga 2026 tanpa perlu impor. *