Perbaikan Jembatan Gantung Way Pemerihan Dibahas Pemkab

PEMKAB Pesbar menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjuti rencana perbaikan jembatan Way Pemerihan, di ruang Media Center, lantai 1 Gedung A Kompleks Perkantoran Pemkab, Selasa 25 Maret 2025. foto yayan--

PESISIR TENGAH – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus berupaya mencari solusi terbaik dalam menangani perbaikan Jembatan Gantung Way Pemerihan yang menjadi akses utama bagi masyarakat di empat pekon terpencil di Kecamatan Bangkunat, yakni Pekon Bandar Dalam, Siring Gading, Way Tiyas, dan Way Haru.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Pemkab Pesbar kembali menggelar rapat koordinasi guna menindaklanjuti rencana perbaikan jembatan tersebut. Rapat yang berlangsung di ruang Media Center, lantai 1 Gedung A Kompleks Perkantoran Pemkab Pesbar pada Selasa 25 Maret 2025, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Pesbar, Tedi Zadmiko, S.K.M., S.H., M.H.

Selain itu, hadir juga Asisten I Setdakab Pesbar, Audi Marpi, S.Pd., M.M., Kepala Dinas PUPR Pesbar, Tanwir, S.E., M.M., serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya, perwakilan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), dan tamu undangan lainnya.  

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas PUPR Pesbar, Tanwir, menjelaskan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Keberadaan Jembatan Gantung Way Pemerihan sangat vital bagi masyarakat, terutama bagi warga di empat pekon yang selama ini sangat bergantung pada jembatan tersebut untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Rapat ini menjadi momentum penting dalam mencari solusi konkret terkait perbaikan jembatan.

“Pemkab Pesbar telah mengajukan permohonan izin kepada Balai Besar TNBBS untuk melakukan perbaikan dan pembangunan jembatan, termasuk juga pembuatan rakit sebagai sarana penyeberangan sementara bagi masyarakat,” jelasnya.  

Dikatakannya, kondisi jembatan yang sudah tidak layak digunakan menjadi tantangan besar bagi Pemkab Pesbar. Selain faktor keselamatan, keberlanjutan akses transportasi di daerah tersebut menjadi prioritas utama yang harus segera ditangani. Karena itu, pihaknya berharap agar dalam rapat ini dapat ditemukan solusi yang cepat dan tepat.

“Hal itu mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung masyarakat di wilayah tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, Pj. Sekda Pesbar, Tedi Zadmiko, mengatakan, pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang jelas dan langkah konkret dalam menangani permasalahan jembatan gantung Way Pemerihan. Selama ini Pemkab Pesbar telah berupaya memberikan solusi alternatif dengan menyediakan rakit sebagai sarana penyeberangan sementara bagi masyarakat. Namun, dalam jangka panjang, solusi ini dinilai kurang efektif dan tidak dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat secara maksimal.  

“Kita menyadari bahwa rakit yang disediakan sebagai alternatif penyeberangan sementara bukanlah solusi permanen,” ujarnya.

Karena itu, masih kata dia, pihaknya berharap agar jembatan gantung itu dibangun kembali dan menjadi prioritas utama yang harus segera direalisasikan. Begitu juga dalam pelaksanaannya nanti diharapkan tidak ada kendala prosedural, sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar.  Jika sudah di realisasikan dan juga mulai dubangun nanti, material yang digunakan agar berkualitas baik, sehingga kedepan hasilnya lebih kokoh dan memiliki daya tahan yang lebih lama itu juga sangat di prioritaskan. 

“Kita telah meminta Dinas PUPR untuk segera melengkapi berbagai persyaratan dan prosedur yang dibutuhkan dalam pembangunan jembatan ini. Kita ingin memastikan bahwa semua tahapan dilakukan sesuai dengan standar operasional yang berlaku agar tidak ada kendala di kemudian hari,” pungkasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan