Pneumonia Bisa Menyebabkan Kematian Berikut Penyebab dan Penjelasannya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Budi Setiawan |

Kamis , 27 Mar 2025 - 15:24

Pneumonia dapat menjadi penyakit yang berbahaya, terutama bagi kelompok rentan.Foto freepik--

1. Vaksinasi – Pemberian vaksin pneumonia (PCV13 dan PPSV23) serta vaksin influenza dapat membantu mengurangi risiko infeksi pernapasan yang bisa berkembang menjadi pneumonia.

2. Menjaga Kebersihan – Mencuci tangan secara rutin dapat mencegah penyebaran mikroorganisme penyebab pneumonia.

3. Menghindari Rokok dan Alkohol – Kedua kebiasaan ini dapat melemahkan sistem pernapasan, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi paru-paru.

4. Menerapkan Pola Hidup Sehat – Mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

5. Mengenali Gejala dan Segera Memeriksakan Diri – Jika mengalami demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, atau nyeri dada, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(*)

pneumonia bisa menyebabkan kematian berikut penyebab dan penjelasannya                            radarlambar.bacakoran.co - pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli). alveoli yang normalnya berisi udara bisa terisi cairan atau nanah, yang menghambat proses pertukaran oksigen.
infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur dan lebih sering menyerang kelompok rentan seperti bayi, lansia, serta orang dengan daya tahan tubuh lemah.
walaupun pneumonia dapat diobati, pada kondisi tertentu, infeksi ini bisa menjadi sangat serius dan mengancam nyawa. berikut beberapa faktor yang membuat pneumonia berisiko fatal;
 
1. gagal napas akut.
pneumonia berat bisa menyebabkan gangguan pernapasan serius di mana paru-paru tidak mampu menyuplai oksigen yang cukup bagi tubuh. kekurangan oksigen ini dapat merusak organ vital seperti jantung dan otak, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kematian.
 
2. sepsis dan penyebaran infeksi.
ketika infeksi akibat pneumonia menyebar ke aliran darah, kondisi ini dapat menyebabkan sepsis, yaitu respons peradangan ekstrem yang dapat merusak berbagai organ tubuh. sepsis yang tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi syok septik, yang berakibat fatal.
 
3. efusi pleura dan empiema.
dalam beberapa kasus, pneumonia dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura). jika cairan ini mengalami infeksi dan membentuk nanah (empiema), maka fungsi pernapasan dapat terganggu, yang meningkatkan risiko komplikasi berat hingga kematian.
 
4. memburuknya kondisi penyakit kronis.
orang yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru obstruktif kronis (ppok) lebih rentan mengalami pneumonia yang parah. infeksi ini dapat memperburuk kondisi penyakit yang sudah ada, sehingga mempercepat komplikasi yang berakibat fatal.
 
5. resistensi terhadap antibiotik.
pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. namun, adanya bakteri yang kebal terhadap antibiotik membuat pengobatan menjadi kurang efektif. akibatnya, infeksi bisa semakin parah dan sulit dikendalikan, meningkatkan risiko kematian.
 
kelompok yang rentan terhadap pneumonia berat
beberapa kelompok yang memiliki risiko tinggi mengalami pneumonia parah hingga kematian meliputi:
-bayi dan anak-anak kecil
-lansia di atas 65 tahun
-penderita penyakit kronis seperti diabetes, ppok, atau penyakit jantung
-orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita hiv/aids atau pasien yang menjalani kemoterapi
-perokok dan pecandu alkohol
 
cara mencegah pneumonia
untuk mengurangi risiko pneumonia yang berbahaya, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
1. vaksinasi – pemberian vaksin pneumonia (pcv13 dan ppsv23) serta vaksin influenza dapat membantu mengurangi risiko infeksi pernapasan yang bisa berkembang menjadi pneumonia.
2. menjaga kebersihan – mencuci tangan secara rutin dapat mencegah penyebaran mikroorganisme penyebab pneumonia.
3. menghindari rokok dan alkohol – kedua kebiasaan ini dapat melemahkan sistem pernapasan, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi paru-paru.
4. menerapkan pola hidup sehat – mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
5. mengenali gejala dan segera memeriksakan diri – jika mengalami demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, atau nyeri dada, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(*)