Demo Massal di Istanbul Menentang Penahanan Wali Kota Ekrem Imamoglu

Ribuan Warga Turki Protes Penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Partai oposisi Turki, Partai Rakyat Republik (CHP), memimpin demo massal besar-besaran yang digelar di Istanbul pada Sabtu, 29 Maret 2025, menentang Presiden Tayyip Erdogan. Demo ini dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat di Maltepe, dan menjadi salah satu aksi protes besar sejak penangkapan dan penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang juga merupakan rival politik Erdogan.
Protes ini dipicu oleh dakwaan terhadap Imamoglu yang dituduh melakukan tindak pidana korupsi, meski banyak yang melihat penahanannya sebagai bentuk kudeta terhadap demokrasi. Hal ini semakin diperparah oleh fakta bahwa Imamoglu sedang dipersiapkan oleh CHP untuk menjadi kandidat presiden dalam pemilu 2028 mendatang. CHP tetap mengusung Imamoglu sebagai kandidat presiden meskipun ia kini berada dalam tahanan, dengan Ozgur Ozel, pemimpin CHP, menyatakan bahwa pencalonan Imamoglu adalah langkah awal untuk memastikan keadilan dan kedaulatan negara.
Sejak penangkapan Imamoglu, gelombang protes telah menyebar ke seluruh Turki, dengan demonstrasi berlangsung di berbagai kota, terutama di luar Balai Kota Istanbul. Aksi protes sering kali berubah menjadi kerusuhan antara massa dan polisi, sementara polisi Turki telah menangkap lebih dari 2.000 orang dalam aksi protes selama lebih dari satu pekan, termasuk 511 mahasiswa, di mana sebagian besar ditangkap pada dini hari.
Selain itu, otoritas Turki juga menangkap 13 jurnalis lokal, mendeportasi koresponden BBC, dan menahan seorang jurnalis Swedia yang meliput protes. Meskipun sebagian jurnalis dibebaskan pada Kamis (27/3), beberapa di antaranya masih ditahan, termasuk fotografer AFP Yasin Akgul.
Demonstrasi ini juga menunjukkan ketegangan politik di Turki, di mana perbedaan pandangan politik antara oposisi dan pemerintah semakin terlihat. CHP terus mendesak masyarakat untuk bergabung dalam perjuangan mereka, dengan harapan bisa membawa perubahan dan keadilan bagi rakyat Turki. (*)