Pesona Kepulauan Padaido, Surga Tersembunyi di Biak Numfor

Kepulauan Padaido Biak Numfor Papua, Pulau Bori. foto _ Net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Indonesia dikenal luas sebagai negeri dengan ribuan pulau yang menyimpan keindahan alam luar biasa, dan salah satu yang paling menakjubkan adalah Kepulauan Padaido di Biak Numfor, Papua. Nama "Padaido" sendiri memiliki makna mendalam dalam bahasa lokal, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “keindahan yang tak terungkapkan”.

Sebelumnya, kepulauan ini dikenal dengan nama Kepulauan Schouter, yang diambil dari nama seorang pelaut Belanda, William Schouter, yang pertama kali menjejaki wilayah ini pada tahun 1602. Kepulauan Padaido tak hanya memikat wisatawan dengan pemandangan alamnya, tetapi juga menjadi surga bagi para penyelam.

Salah satu spot paling terkenal di sini adalah bangkai pesawat PBY Catalina Seaplane yang terletak di kedalaman 30 meter. Kejernihan air yang luar biasa membuat kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai spesies laut seperti angelfish, lionfish, dan damselfish.

Kepulauan Padaido terletak di sebelah tenggara Pulau Biak, di perbatasan Samudra Pasifik, dan berbatasan langsung dengan Teluk Cenderawasih. Secara administratif, kawasan ini termasuk dalam Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, dan terbagi menjadi dua kecamatan: Kecamatan Padaido dan Kecamatan Aimando Padaido.

Pulau Auki, yang terletak sekitar 5–6 mil laut dari Pelabuhan Bosnik di Biak Timur, menjadi pulau terdekat dari Biak. Dari Biak, wisatawan dapat menempuh perjalanan dengan kapal menuju Kepulauan Padaido, yang memakan waktu sekitar 40 menit hingga dua jam, tergantung pada tujuan akhir.

 

Daya Tarik Kepulauan Padaido

1. Pulau-Pulau yang Menawan

Kepulauan Padaido terdiri dari lebih dari 30 pulau kecil yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Pulau Auki adalah yang terbesar, dengan panjang sekitar 5 kilometer, sementara pulau-pulau lainnya hanya memiliki panjang sekitar 300–400 meter. Beberapa pulau yang terkenal di antaranya adalah Pulau Wurki, Yumni, Wundi, dan Pai.

 

2. Pulau yang Tenang dan Sepi

Kebanyakan pulau di Kepulauan Padaido tidak dihuni, menjadikannya tempat yang sempurna bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang alami. Pulau Runi, dengan pasir putih yang bersih, terumbu karang yang indah, serta sebuah telaga biru di tengahnya, menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan.

 

3. Keanekaragaman Hayati Laut

Kepulauan Padaido merupakan salah satu kawasan dengan ekosistem laut yang sangat kaya. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, kawasan ini memiliki 95 spesies karang, lebih dari 150 jenis ikan, dan tujuh spesies mangrove. Dengan luas terumbu karang yang mencapai lebih dari 9.000 hektar, kawasan ini menjadi habitat penting bagi beragam ikan, termasuk hiu paus yang kerap mengunjungi kawasan ini.

 

4. Kehidupan Tradisional Masyarakat

Di samping pesona alamnya, kehidupan masyarakat setempat di Kepulauan Padaido juga tidak kalah menarik. Warga lokal masih memegang teguh tradisi "sasi laut," yang merupakan larangan adat untuk mengambil hasil laut tertentu di wilayah tertentu guna menjaga kelestariannya. Masyarakat juga mempercayai bahwa lumba-lumba adalah nenek moyang mereka, sehingga mereka tidak pernah menangkap atau menyakiti hewan ini.

 

5. Pantai dengan Pasir Putih dan Air Laut yang Menawan

Pantai-pantai di Kepulauan Padaido terkenal dengan pasir putih yang halus dan air laut yang bergradasi dari hijau toska hingga biru tua, menciptakan pemandangan yang memukau. Pemandangan ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam pantai yang belum terjamah.

 

6. Berinteraksi dengan Masyarakat Lokal

Wisatawan yang ingin merasakan pengalaman lebih mendalam dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal, misalnya dengan memancing bersama warga Pulau Samberpasi. Ikan yang sering ditemukan di perairan sekitar kepulauan ini termasuk kakap merah, tenggiri, tuna, dan kerapu. Masyarakat setempat juga menyambut kedatangan wisatawan dengan lagu-lagu daerah dan pertunjukan tradisional.

 

Untuk mengunjungi Kepulauan Padaido, terdapat beberapa opsi transportasi:

- Pesawat: Tersedia penerbangan dari Jakarta dan Makassar menuju Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo di Biak. Maskapai seperti Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air melayani rute ini, dengan waktu tempuh sekitar 6 jam dari Jakarta dan 3 jam dari Makassar.

- Kapal Pelni: Alternatif lainnya adalah menggunakan kapal Pelni yang berangkat dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Manado, Ambon, dan Sorong menuju Pelabuhan Biak. Beberapa kapal yang melayani rute ini adalah KM Tidar, KM Labobar, dan KM Sinabung.

Setelah tiba di Biak, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kapal menuju Kepulauan Padaido, dengan waktu tempuh antara 40 menit hingga dua jam, tergantung tujuan akhir.

Mengingat letaknya yang cukup terpencil, wisatawan disarankan untuk melakukan persiapan yang matang:

- Perencanaan yang baik: Siapkan waktu setidaknya satu minggu agar dapat menikmati keindahan alam secara maksimal.

- Perbekalan: Bawa cukup makanan dan minuman, karena fasilitas di kepulauan ini masih terbatas.

- Perlengkapan snorkeling atau diving: Jika ingin menikmati keindahan bawah laut, pastikan membawa perlengkapan pribadi.

- Hormat terhadap budaya lokal: Jangan lupa untuk menghormati adat dan budaya setempat, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan laut.

Kepulauan Padaido merupakan destinasi wisata yang menyuguhkan pengalaman luar biasa bagi pecinta alam dan penyelam. Keindahan bawah laut, pantai berpasir putih, serta budaya masyarakat yang masih kental membuat tempat ini layak menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin merasakan pesona alam yang alami dan terjaga. Jelajahi surga tersembunyi di timur Indonesia dan nikmati pengalaman yang tak terlupakan.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan