Dampak Tarif Impor AS: Ancaman bagi Ekonomi Indonesia dan Investasi Asing

Presiden AS Donald Trump.//Foto: Google.--
Radarlambar.Bacakoran.co – Keputusan terbaru Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan tarif impor baru dinilai berpotensi mengguncang perekonomian Indonesia serta mempengaruhi stabilitas investasi di dalam negeri. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Presiden AS, Donald Trump, yang menetapkan tarif impor sebesar 10% untuk seluruh barang yang masuk ke negaranya, termasuk dari Indonesia.
Ekonom sekaligus Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Didik J. Rachbini, menilai langkah ini sebagai tindakan yang tidak biasa dan berisiko tinggi bagi negara-negara mitra dagang AS, terutama Indonesia. Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dengan adanya tarif impor baru yang mencapai 32% untuk sejumlah produk ekspor ke AS.
Gejolak Ekonomi dan Penurunan Daya Saing
Didik menegaskan bahwa kebijakan tarif impor yang lebih tinggi akan berdampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi nasional. Sebagai salah satu negara dengan volume ekspor besar ke AS, kebijakan ini berisiko memperlambat pertumbuhan perdagangan Indonesia di pasar internasional.
“Tarif sebesar 32% akan menekan daya saing produk Indonesia di pasar AS, membuatnya lebih mahal dan kurang kompetitif dibandingkan produk dari negara lain,” ujarnya pada Kamis (3/4/2025).
Produk-produk yang paling terdampak antara lain elektronik, tekstil, alas kaki, serta produk berbasis karet. Dengan kenaikan tarif ini, eksportir Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan permintaan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi sektor manufaktur dan tenaga kerja di dalam negeri.
Dampak terhadap Iklim Investasi
Selain menghantam sektor perdagangan, Didik juga memperingatkan bahwa kebijakan proteksionisme ini dapat melemahkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi asing. Ia menyebut bahwa kebijakan Trump berpotensi membuat perusahaan-perusahaan asal AS mempertimbangkan untuk menarik modal mereka dari Indonesia dan kembali berinvestasi di dalam negeri.