Dampak Kebijakan Tarif Impor AS Terhadap Ekonomi Global

residen AS Donald Trump terlihat di layar saat seorang pedagang mata uang bekerja di ruang transaksi valuta asing di kantor pusat KEB Hana Bank di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 3 April 2025.//Foto: AP/AP.--
Tanggapan Negara-Negara Mitra
Uni Eropa bereaksi keras dengan mengancam akan menerapkan tarif pembalasan terhadap produk-produk AS, termasuk sektor teknologi, minuman beralkohol, dan otomotif. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut kebijakan ini tidak logis tetapi menegaskan bahwa Australia akan mengambil langkah diplomatis sebelum merespons lebih lanjut.
Eropa saat ini mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk menerapkan kebijakan pembatasan bagi perusahaan teknologi AS dan mengembangkan instrumen hukum untuk membatasi akses perusahaan-perusahaan Amerika ke pasar Eropa. Namun, Uni Eropa masih menunggu hingga pertengahan April sebelum mengambil langkah definitif.
Mujtaba Rahman, Direktur Pelaksana Eurasia Group untuk Eropa, menyatakan bahwa meskipun Eropa tidak ingin meningkatkan ketegangan dengan AS, mereka berusaha mendapatkan kesepakatan yang lebih adil. Jika AS tetap bersikap agresif, Uni Eropa dapat menerapkan kebijakan pembatasan yang berdampak besar pada hubungan perdagangan transatlantik.
Masa Depan Perdagangan Global
Tujuan akhir dari kebijakan tarif impor Trump masih belum sepenuhnya jelas. Di satu sisi, ia mengklaim bahwa kebijakan ini bertujuan menarik kembali produsen ke AS, khususnya dalam sektor otomotif dan farmasi. Di sisi lain, Trump juga menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan mengoreksi ketidakseimbangan perdagangan yang menurutnya merugikan Amerika Serikat.
Jika kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan perdagangan yang lebih adil, maka masih ada peluang negosiasi dengan mitra dagang. Namun, jika tujuan utamanya adalah meningkatkan pendapatan AS dengan membatasi keuntungan negara lain, maka perang dagang global dapat menjadi kenyataan.
Presiden Trump mengatakan jika kebijakannya itu sebagai hari pembebasan bagi perdagangan AS. Di masa depan, orang-orang akan mengenang hari itu sebagai momen penting dalam sejarah Amerika.
Namun, para analis memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat memicu ketidakstabilan ekonomi global dalam jangka panjang. David Rosenberg, Presiden Rosenberg Institute, mengingatkan bahwa eskalasi perang dagang bisa berdampak negatif terhadap perekonomian dunia dan memperburuk hubungan internasional.