Memanas Lagi, Ini Kronologi Lengkap Perang Tarif AS-China Sejak Era Trump

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.// Foto: AP Photo/Andy Wong.--
Agustus 2017: Pemerintah AS menyelidiki dugaan pencurian kekayaan intelektual oleh China senilai hingga US$ 600 miliar per tahun.
Januari 2018: AS menerapkan tarif 30% terhadap panel surya dari China.
April 2018: China membalas dengan tarif terhadap produk AS senilai US$ 3 miliar, termasuk buah dan kacang-kacangan.
Juni–Agustus 2018: Kedua negara saling menerapkan tarif atas produk senilai lebih dari US$ 360 miliar.
Desember 2018–Mei 2019: Negosiasi gagal. AS menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China.
Mei 2019: Pemerintah AS melarang Huawei membeli komponen dari perusahaan AS.
Januari 2020: Kesepakatan dagang tahap pertama ("Phase One") ditandatangani, namun China tidak memenuhi janji pembelian produk AS.
Oktober 2022–Desember 2024: Pemerintahan Presiden Joe Biden memperluas pembatasan ekspor chip semikonduktor ke China.
Februari 2024: Trump, dalam kampanye, berjanji akan memberlakukan tarif minimum 60% terhadap semua barang dari China jika kembali menjabat.
Mei 2024: Biden menaikkan tarif atas produk China seperti kendaraan listrik, panel surya, baja, aluminium, dan alat kesehatan.
4 Februari 2025: AS mengenakan tarif 10% untuk semua barang dari China. China merespons dengan tarif pada batu bara, LNG, dan alat pertanian.
4 Maret 2025: Tarif tambahan 10% diberlakukan AS. China membalas dengan tarif 15% untuk daging ayam, babi, kedelai, dan sapi.
3 April 2025: Trump mencanangkan “Hari Pembebasan Tarif”, dengan menerapkan tarif 34% untuk semua impor dari China.
4 April 2025: China meluncurkan respons tambahan, termasuk gugatan ke WTO dan pelarangan sejumlah impor dari perusahaan AS.