Posisi Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir Dua Tahun

Kantor Kedutaan Besar RI di Washington-Foto kemlu.go.id-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) telah kosong sejak Juli 2023, setelah Rosan Roeslani mengakhiri masa tugasnya dan dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik terkait alasan kekosongan jabatan tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat, menjelaskan bahwa penunjukan duta besar merupakan hak prerogatif Presiden, yang dapat menentukan kapan dan siapa yang akan mengisi posisi tersebut.
Menurut Roy, meski posisi dubes belum terisi, kegiatan diplomatik tetap berjalan normal di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C., yang dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI).
Roy juga menambahkan bahwa dalam dunia diplomatik, tidak ada yang aneh jika suatu jabatan dubes kosong sementara waktu, karena KBRI tetap dapat menjalankan tugasnya dengan mekanisme yang ada.
Sejak Rosan mengakhiri masa jabatannya, posisi tersebut belum terisi, meskipun Presiden Joko Widodo yang menjabat sebelumnya dan Presiden Prabowo Subianto yang baru dilantik pada Oktober 2024, belum menunjuk dubes baru untuk AS.
Dalam sejarahnya, Indonesia telah mengirimkan 21 duta besar ke Washington, D.C., sejak era Presiden Soekarno. Sejumlah nama penting, termasuk Mahendra Siregar, Muhammad Lutfi, dan Rosan Roeslani, pernah menjabat posisi ini pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun, hingga kini, belum ada penunjukan baru.
Pengosongan posisi ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama mengenai dampaknya terhadap hubungan diplomatik dengan AS yang sangat penting bagi Indonesia.(*)