PHK Massal Bayangi Industri Otomotif Dunia Akibat Tarif Impor Trump

Ilustrasi industri otomotif. Foto: REUTERS--

Radarlambar.bacakoran.co- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberlakukan tarif impor baru sebesar 25 persen untuk mobil asing sebagai bagian dari upaya mendorong industri otomotif dalam negeri.

Dampaknya langsung terasa di sejumlah negara, termasuk Kanada dan Meksiko. Produsen otomotif global seperti Stellantis dan Volkswagen terpaksa mengambil langkah drastis.

Stellantis menghentikan produksi di dua pabrik perakitan mereka, masing-masing di Windsor, Kanada dan Toluca, Meksiko. Keputusan ini menyebabkan sekitar 900 pekerja di pabrik pendukung yang berada di Amerika Serikat mengalami pemutusan hubungan kerja sementara. Waktu penghentian produksi dijadwalkan selama dua minggu di Kanada dan sepanjang April di Meksiko.

Sementara itu, Volkswagen menghentikan seluruh pengiriman kendaraan dari Meksiko ke Amerika Serikat melalui jalur kereta. Perusahaan otomotif terbesar di Eropa itu juga berencana menaikkan harga jual kendaraannya untuk menutupi beban tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.

Situasi ini mencerminkan bagaimana kebijakan perdagangan proteksionis di satu negara dapat memberikan efek domino terhadap industri global. Tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, kebijakan tersebut juga memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi, bahkan dengan mengorbankan tenaga kerja.

Pemerintah Tiongkok turut merespons kebijakan ini dengan rencana mengenakan tarif balasan sebesar 34 persen terhadap semua barang impor dari Amerika Serikat. Hal ini menandakan perang dagang semakin memanas dan memperbesar risiko instabilitas ekonomi global.

Langkah-langkah yang diambil Trump disebut sebagai strategi relokasi produksi ke dalam negeri, namun realitanya mengakibatkan gejolak besar di sektor otomotif dan pasar saham. Beberapa saham perusahaan mobil global mengalami penurunan signifikan sejak pengumuman tarif ini disampaikan.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan