Dinkes Lambar Catat 36 Kasus GHTR

Ilustrasi Rabies----
BALIKBUKIT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Barat mencatat selama dua bulan yaitu Januari-Februari 2025 terdapat 36 kasus gigitan hewan penular rabies (GHTR) terjadi di kabupaten setempat.
Kepala Dinkes dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., mengungkapkan, kasus GHTR tersebut telah ditangani oleh Dinkes dan Puskesmas. “Sebanyak 36 kasus tersebut telah ditangani dan data ini sesuai dengan laporan dari Puskemas yang ada di Lampung Barat,” ujar Widyatmoko, Selasa (8/4/2025).
Dijelaskannya, sebanyak kasus GHTR tersebut tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat yaitu Kecamatan Batubrak enam kasus, Kecamatan Batuketuli lima kasus, Kecamatan Sukau satu kasus, Kecamatan Waytenong empat kasus, Kecamatan Gedungsurian dua kasus, Kecamatan Kebuntebu tiga kasus, Kecamatan Batubrak satu kasus.
Selanjutnya, Kecamatan Balikbukit delapan kasus, Kecamatan Lumbokseminung satu kasus, Kecamatan Pagardewa satu kasus, Kecamatan Sumberjaya tiga kasus dan Kecamatan Suoh satu kasus.
“Kasus gigitan HPR yang terjadi di Kabupaten Lampung Barat ini mayoritas akibat gigitan anjing,” kata dia.
Masih kata dia, beberapa upaya pencegahan penularan rabies yang dapat dilakukan oleh pemilik hewan peliharaan yaitu melakukan vaksinasi. Untuk vaksinasi rabies harus dilakukan secara teratur, vaksinasi pertama biasanya diberikan pada usia 3-4 bulan, kemudian diulang setiap tahun. Lalu melakukan pantau perilaku hewan peliharaan secara teratur. “Jika hewan peliharaan menunjukkan gejala abnormal, seperti perubahan perilaku, kelemahan, atau kesulitan berjalan, segera hubungi dokter hewan,” kata dia
Untuk pencegahan gigitan, lanjut dia, jaga hewan peliharaan tetap di dalam rumah atau area yang aman, jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar rumah tanpa pengawasan dan jika hewan peliharaan digigit oleh hewan lain, segera cuci luka dengan sabun dan air, kemudian hubungi dokter hewan.
Upaya lainnya adalah bersihkan area di sekitar hewan peliharaan secara teratur dan Desinfeksi peralatan dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan peliharaan. Kemudian, edukasi diri sendiri dan keluarga tentang bahaya rabies dan cara pencegahannya serta berikan kesadaran kepada tetangga dan masyarakat sekitar tentang pentingnya pencegahan rabies.
Langkah lainnya yaitu konsultasikan dengan dokter hewan secara teratur untuk memastikan hewan peliharaan sehat dan tidak menunjukkan gejala rabies serta ikuti saran dan rekomendasi dokter hewan untuk pencegahan dan pengobatan rabies.
“Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, maka dapat membantu mencegah penularan rabies dan menjaga kesehatan hewan peliharaan,” kata dia
Lebih jauh dia mengatakan, beberapa upaya pencegahan penularan rabies ketika terjadi gigitan hewan penular rabies yaitu Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit, gunakan larutan antiseptik untuk membersihkan luka serta keringkan luka dengan handuk bersih. “Untuk pemberian vaksin, segera hubungi dokter atau puskesmas terdekat untuk memulai pemberian vaksin rabies dan pastikan menyelesaikan seluruh dosis vaksin yang direkomendasikan,” bebernya
Lanjut dia, jika belum pernah divaksinasi rabies sebelumnya, dokter mungkin akan memberikan SAR. Untuk SAR dapat membantu mencegah penularan rabies dengan cara menetralkan virus rabies. “Pantau gejala-gejala rabies, seperti demam, sakit kepala, dan kelemahan. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter dan pastikan melakukan pemantauan kesehatan selama minimal 10 hari setelah gigitan,” kata dia
Langkah-langkah lainnya yakni identifikasi hewan yang menggigit Anda dan pastikan hewan tersebut tidak menunjukkan gejala rabies. Jika hewan tersebut tidak dapat diidentifikasi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian vaksin dan SAR sebagai langkah pencegahan. Serta pastikan tidak menyentuh atau memegang hewan yang menggigit, karena virus rabies dapat menular melalui kontak langsung. “Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, maka dapat membantu mencegah penularan rabies dan menjaga kesehatan,” tutupnya. *