Perjalanan Catur di Indonesia, Dari Medan Perang ke Panggung Populer

Sejarah panjang catur Indonesia dimulai sejak era Belanda hingga era modern YouTube-freepik.com-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Permainan catur kian mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, terutama setelah viralnya duel antara Dadang Subur alias Dewa Kipas melawan Grandmaster Irene Sukandar. Kejadian ini mencuat setelah Dewa Kipas berhasil mengalahkan streamer catur terkenal, GothamChess (Levy Rozman), di situs Chess.com.

Mengenai hal itu, Irene Sukandar menantang Dewa Kipas pada  pertandingan yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier. Tayangan itu menyedot perhatian publik hingga mencetak rekor sebagai pertandingan catur daring dengan jumlah penonton terbanyak secara global.

Meskipun Dewa Kipas kalah telak dengan skor 3-0, pertandingan itu membawa pengaruh besar dalam memperkenalkan catur ke khalayak luas. Banyak warga mulai tertarik belajar bermain catur, bahkan penjualan perlengkapan catur melonjak drastis di berbagai platform online.

Lalu, bagaimana sejarah masuknya catur ke Tanah Air? Permainan strategi ini diketahui berasal dari India sekitar abad ke-6, sebelum menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Eropa dan Timur Tengah.

Di era kolonial Belanda, catur mulai mendapat tempat di kalangan masyarakat Hindia Belanda. Sekitar akhir abad ke-19, berbagai komunitas catur mulai tumbuh, termasuk pembentukan Nederlandsch Indische Schaakbond (NISB) di Yogyakarta pada tahun 1915—organisasi catur formal pertama di Indonesia.

Memasuki tahun 1938, permainan ini semakin dikenal luas. Namun, saat pendudukan Jepang, aktivitas catur sempat meredup. Baru setelah proklamasi kemerdekaan pada 1945, semangat bermain catur kembali hidup. Puncaknya, pada 17 Agustus 1950, terbentuklah Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERTJASI) dengan Dr. Suwito Mangkusuwondo sebagai ketua umum pertama.

Kejuaraan Nasional Catur perdana diselenggarakan pada 1953 di Solo, Jawa Tengah. Seiring waktu, catur juga mendapat pengakuan global dan secara resmi diakui sebagai cabang olahraga oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tahun 2002.

Kini, catur bukan hanya sekadar permainan intelektual, tetapi juga menjadi bentuk hiburan yang disukai berbagai kalangan di Indonesia.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan