Atasi Banjir Tahunan, Warga Ngaras Minta Normalisasi Sungai

MASYARAKAT Pekon Rajabasa Kecamatan Ngaras mengharapkan adanya penanganan banjir yang di sebabkan luapan sungai diwilayah tersebut. Foto Dok--

NGARAS - Masyarakat Pekon Rajabasa, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kembali menyuarakan harapannya ke Pemerintah Kabupaten setempat agar segera mengambil langkah konkret dalam menangani persoalan banjir yang kerap melanda daerah itu. Hingga kini, ancaman banjir masih menjadi persoalan serius di sejumlah pekon di Kecamatan Ngaras, terutama saat musim hujan.

Salah satu warga Pekon Rajabasa, Saidi Muhtar, mengatakan, banjir di wilayah itu umumnya disebabkan oleh luapan sungai, baik di Pekon Rajabasa maupun di Pekon sekitar. Seperti peristiwa banjir yang terjadi Sabtu petang, 12 April 2025 kemarin, luapan Sungai Way Pardasuka menyebabkan pemukiman warga di dua Pekon yakni di Pekon Pardasuka dan Rajabasa terendam air.

“Kondisi ini terjadi hampir setiap tahun ketika intensitas hujan tinggi. Volume air sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga serta lahan pertanian warga,” katanya, Minggu 13 April 2025.

Dijelaskannya, masyarakat berharap ada upaya maksimal dari pemerintah, terutama dalam penanganan aliran sungai yang menjadi pemicu utama banjir. Salah satunya yakni pengerukan atau normalisasi sungai, karena diduga terjadi pendangkalan dan penyempitan badan aliran sungai.

“Karena mungkin aliran sungai mengalami pendangkalan bahkan penyempitan, sehingga saat hujan deras, air tidak tertampung dan akhirnya meluap hingga ke pemukiman warga,” jelasnya.

Sementara itu Camat Ngaras, Suparmi, S.Ip., M.M., menyampaikan bahwa banjir yang melanda wilayahnya pada Sabtu lalu salah satunya disebabkan oleh luapan Sungai Way Pardasuka. Sungai itu merupakan titik pertemuan aliran dari wilayah Pekon lainnya dan kondisinya diduga telah mengalami pendangkalan.

“Aliran sungai yang tidak lancar menyebabkan air meluap hingga ke pemukiman warga. Meski genangan cepat surut dalam beberapa jam, tetap saja menimbulkan dampak bagi masyarakat,” terangnya.

Ditambahkannya, pihak Kecamatan masih menunggu laporan resmi dari Peratin terkait kemungkinan adanya kerugian akibat banjir itu. Dirinya berharap tidak ada dampak besar, meski demikian tetap harus ada penanganan sungai agar tidak terulang.

“Kita berharap kedepan ada penanganan kembali terhadap aliran sungai yang ada di wilayah ini, agar tidak lagi menjadi penyebab terjadinya banjir yang berdampak terhadap masyarakat,” imbuhnya.

Kepala BPBD Kabupaten Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., juga mengaku hingga kini belum ada laporan resmi terkait dampak kerugian dari banjir itu. “Kami masih menunggu data dari Kecamatan dan Pekon. Tapi, dari hasil pantauan, genangan air memang cepat surut dan tidak berlangsung lama,” tandasnya.

Sekedar untuk di ketahui, pada Sabtu 12 April 2025, hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Pesisir Barat sejak sore hari. Sekitar pukul 17.00 WIB, Sungai Way Pardasuka meluap, menyebabkan dua pekon terdampak banjir. Genangan mulai surut sekitar pukul 18.30 WIB. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan