Manasik Haji di Kecamatan Digelar Serentak di Tiga Zona

MANASIK HAJI : Kankemenag Lampung Barat melanjutkan pembinaan jemaah calon haji (JCH) dengan pelaksanaan manasik tingkat kecamatan yang dipusatkan di tiga zona secara serentak kemarin. Foto Dok--

BALIKBUKIT- Setelah sukses melaksanakan manasik haji tingkat kabupaten selama dua hari, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Barat kini melanjutkan pembinaan jemaah calon haji (JCH) dengan pelaksanaan manasik tingkat kecamatan yang dipusatkan di tiga zona secara serentak pada Senin (14/4/2025). 

Plt. Kepala Kankemenag Lampung Barat, H. Miftahus Surur, menyampaikan bahwa pelaksanaan manasik tingkat kecamatan dilakukan selama delapan hari. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dibagi dalam tiga zona wilayah agar jemaah tidak terbebani dengan jarak tempuh yang jauh.

“Pembagian zona ini dilakukan agar jemaah bisa mengikuti manasik dengan lebih fokus, lebih dekat, dan lebih intens. Mereka akan mendapatkan pendalaman materi sekaligus praktik, agar saat berada di tanah suci tidak merasa asing dengan proses ibadah yang harus dijalankan,” ujar Miftahus dalam keterangannya di sela pelaksanaan manasik.

Zona pertama mencakup Kecamatan Lumbokseminung, Sukau, dan Balikbukit, yang dipusatkan di Masjid Baiturrahim, Kelurahan Way Mengaku. Zona kedua terdiri dari Batuketulis, Belalau, Batubrak, Bandar Negeri Suoh (BNS), dan Suoh, dengan lokasi manasik di Masjid Az-Zaurah, Pekon Canggu, Kecamatan Batubrak. Sementara zona ketiga meliputi Way Tenong, Sumberjaya, Kebun Tebu, Gedung Surian, Air Hitam, Sekincau, dan Pagar Dewa, yang dipusatkan di Masjid Babussalam, Kecamatan Way Tenong.

Miftahus menyebutkan bahwa jumlah total JCH Lampung Barat tahun ini mencapai 263 orang, termasuk lima di antaranya merupakan lansia. Karena itu, menurutnya, pelaksanaan manasik tidak hanya bertujuan memberikan pemahaman syariat, tetapi juga penguatan mental dan semangat kolektif.

“Para jemaah perlu dibekali dengan kesiapan mental dan spiritual. Ibadah haji bukan hanya soal rukun dan wajib, tetapi juga bagaimana kita mampu bersabar, saling membantu, dan menjaga kesehatan di tengah jutaan manusia dari seluruh dunia,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa tim pembimbing berasal dari para penyuluh, kepala KUA, dan petugas haji berpengalaman, sehingga materi yang diberikan tidak sebatas teori, tetapi juga dilengkapi dengan simulasi praktik.

“Simulasi ini penting. Kami ingin para jemaah terbiasa dengan suasana ibadah haji, mulai dari thawaf, sa’i, hingga wukuf. Dengan pembekalan yang cukup, mereka akan lebih siap menghadapi situasi riil di Mekkah dan Madinah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Miftahus berharap para peserta mengikuti setiap sesi dengan sungguh-sungguh. Ia mengatakan bahwa seluruh pembimbing diminta untuk tidak membuat peserta merasa cemas, melainkan memberi motivasi agar semangat ibadah tetap terjaga hingga akhir.

Pelaksanaan manasik tingkat kecamatan ini juga menjadi ruang interaksi antarpeserta dari berbagai pekon dan kecamatan. Melalui kegiatan ini, jemaah saling berbagi pengalaman, mempererat silaturahmi, dan membentuk kekompakan yang diharapkan terbawa hingga ke tanah suci.

“Dalam pelaksanaan haji, kebersamaan sangat penting. Maka dari itu, melalui manasik ini kami juga menanamkan nilai solidaritas, saling peduli, dan gotong royong. Karena itulah ruh ibadah haji yang sesungguhnya,” pungkas Miftahus.

Sekadar diketahui, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait waktu pasti keberangkatan Jemaah Calon Haji asal Lampung Barat. Namun, mengacu pada jadwal nasional, keberangkatan jemaah haji Indonesia akan dimulai pada 2 Mei 2025 mendatang. Sementara itu, untuk wilayah Provinsi Lampung, masih menunggu kepastian mengenai pembagian gelombang keberangkatan. *

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan