Terdampak Longsor Perumda Limau Kunci Alihkan Jalur Pipa

BALIKBUKIT – Untuk mengantisipasi gangguan distribusi air bersih akibat longsor yang terjadi di ruas Jalan Liwa-Ranau, tepatnya di Pemangku Bedeng, Pekon Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Limau Kunci mengambil langkah cepat dengan memindahkan jalur pipa distribusi yang terdampak.

Direktur Perumda Air Minum Limau Kunci, Donna Sorenty Moza, menjelaskan bahwa longsor yang terjadi menyebabkan kebocoran pada pipa utama yang melintas di area tersebut. Untuk mencegah agar distribusi air kepada pelanggan tidak terganggu, pihaknya telah melakukan pemindahan jalur pipa.

“Kami memutuskan untuk memindahkan jalur pipa agar distribusi tetap berjalan normal. Ini juga bagian dari upaya kami mendukung upaya pemulihan pasca longsor dna memastikan distribusi air bersih ke pelanggan tidak terganggu,” ujar Donna.

Dengan upaya antisipatif ini, terus Donna, pihaknya berharap masyarakat tetap memperoleh layanan air bersih secara lancar, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur di jalur vital Liwa-Krui.

Langkah ini sekaligus menjawab perhatian dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung melalui UPTD Wilayah V, yang saat ini tengah mempersiapkan penanganan kerusakan infrastruktur di titik yang sama. 

Sebelumnya, Kepala UPTD Wilayah V, Afrisol Putra, menyatakan bahwa titik longsor tersebut menjadi prioritas dalam agenda perbaikan struktur jalan, khususnya pembangunan kembali dinding penahan tanah (retaining wall) yang ambrol akibat bencana alam beberapa waktu lalu.

“Kerusakan di titik tersebut merupakan prioritas penanganan kami. Pembangunan struktur penahan tanah akan dilakukan agar tidak terjadi pergerakan lebih lanjut yang dapat membahayakan badan jalan maupun pengguna,” ungkap Afrisol, Rabu (16/4/2025).

Afrisol juga menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat proses pemulihan, khususnya dalam kaitannya dengan pipa PDAM yang bocor. “Pipa PDAM yang bocor itu harus diperbaiki dulu, agar proses perbaikan talud berjalan optimal,” pungkasnya. (edi/lusiana)