Mengapa Banyak Keturunan Tionghoa Jadi Pengusaha Sukses? Ini Jawabannya

Reporter: Rinto Arius |

Editor: Budi Setiawan |

Sabtu , 19 Apr 2025 - 12:59

Pengusaha sukses Indonesia Keturunan Tionghoa yang mendapat julukan 9 Naga-Foto instagram-

6. Struktur bisnis biasanya mengikuti sistem patriarki demi stabilitas.

7. Investasi lebih sering didasarkan pada hubungan kekeluargaan ketimbang analisis finansial abstrak.

8. Aset berwujud seperti properti, emas, atau hasil alam lebih diprioritaskan daripada aset tak berwujud seperti saham atau paten.

Nilai-nilai ini menciptakan pola bisnis yang unik. Banyak dari mereka memilih industri dengan pengendalian terbatas namun menguntungkan, seperti ekspor-impor, properti, dan perkapalan. Semua dijalankan dengan kontrol keluarga yang ketat.

Tak heran jika banyak bisnis dikelola seperti kerajaan kecil—terstruktur, loyal, dan diwariskan turun-temurun.

Dalam praktiknya, gaya manajemen seperti ini membuat bisnis keturunan Tionghoa lebih tahan banting terhadap gejolak ekonomi.

Bahkan di era modern, pendekatan tersebut masih dianggap relevan. Mereka cenderung memilih menjadi pemimpin usaha sendiri, meski kecil, daripada menjadi bagian dari sistem korporasi besar.

Inilah alasan kuat mengapa mereka terus mendominasi peta bisnis di berbagai negara, termasuk Indonesia. (*)

mengapa banyak keturunan tionghoa jadi pengusaha sukses? ini jawabannya                            radarlambar.bacakoran.co - di banyak negara, termasuk indonesia, nama-nama pengusaha besar sering kali berasal dari kalangan keturunan tionghoa. 
bahkan dalam lima besar orang terkaya di indonesia versi forbes saat ini semuanya merupakan keturunan dari imigran china. 
fenomena ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari warisan nilai budaya, sejarah kelam, dan strategi hidup yang teruji zaman.
keberhasilan mereka bisa ditelusuri dari perjalanan panjang yang berakar pada budaya konfusianisme. 
ajaran ini menanamkan pentingnya harmoni sosial, kerja keras, dan loyalitas terhadap keluarga. 
di tengah kerasnya hidup, nilai-nilai ini menjadi fondasi yang membentuk ketangguhan para keturunan tionghoa, terutama mereka yang berasal dari keluarga imigran.
sebagian besar pengusaha keturunan tionghoa adalah generasi pertama dari keluarga yang pernah mengalami tekanan ekstrem, seperti perang, krisis politik, atau bencana ekonomi di tanah leluhur mereka. 
banyak dari mereka dibesarkan dalam kondisi sulit—kehilangan rumah, harta, bahkan identitas. dalam situasi tersebut, bisnis bukan sekadar pilihan, tapi menjadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup.
dari pengalaman panjang tersebut, muncul pola pikir khas yang diwariskan lintas generasi. beberapa prinsip utama yang melekat dalam kehidupan bisnis mereka antara lain:
1. hemat sebagai kunci kelangsungan hidup.
2. menabung sebanyak mungkin untuk menghadapi masa depan.
3. bekerja keras demi menghindari risiko yang tidak terduga.
4. keluarga adalah lingkar kepercayaan utama.
5. pendapat keluarga tetap diutamakan, bahkan dibanding ahli eksternal.
6. struktur bisnis biasanya mengikuti sistem patriarki demi stabilitas.
7. investasi lebih sering didasarkan pada hubungan kekeluargaan ketimbang analisis finansial abstrak.
8. aset berwujud seperti properti, emas, atau hasil alam lebih diprioritaskan daripada aset tak berwujud seperti saham atau paten.
nilai-nilai ini menciptakan pola bisnis yang unik. banyak dari mereka memilih industri dengan pengendalian terbatas namun menguntungkan, seperti ekspor-impor, properti, dan perkapalan. semua dijalankan dengan kontrol keluarga yang ketat. 
tak heran jika banyak bisnis dikelola seperti kerajaan kecil—terstruktur, loyal, dan diwariskan turun-temurun.
dalam praktiknya, gaya manajemen seperti ini membuat bisnis keturunan tionghoa lebih tahan banting terhadap gejolak ekonomi. 
bahkan di era modern, pendekatan tersebut masih dianggap relevan. mereka cenderung memilih menjadi pemimpin usaha sendiri, meski kecil, daripada menjadi bagian dari sistem korporasi besar. 
inilah alasan kuat mengapa mereka terus mendominasi peta bisnis di berbagai negara, termasuk indonesia. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Senin, 16 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan