Iran vs Israel: Dua Kekuatan Timur Tengah Saling Hantam, Siapa Lebih Perkasa?

Iran vs Israel: Dua Kekuatan Timur Tengah Saling Hantam, Siapa Lebih Perkasa?. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Konflik bersenjata antara Iran dan Israel kembali pecah. Sabtu (14/6/2025), wilayah Timur Tengah kembali memanas setelah Iran membalas serangan udara Israel dengan tembakan rudal ke sejumlah titik vital negeri Zionis tersebut.

Pemicunya? Serangan Israel sehari sebelumnya, Jumat (13/6), yang menghantam fasilitas pertahanan Iran dan diklaim menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk Jenderal Hossein Salami, Kepala Garda Revolusi Iran. Iran pun langsung bereaksi dengan deklarasi perang.

Kini, dua negara itu tengah saling serang. Rudal meluncur, drone beterbangan, dan ketegangan melesat ke level baru. Lalu, siapa sebenarnya yang lebih unggul jika dilihat dari kekuatan militer?

Kekuatan Militer Iran: Banyak, Tapi Usang
Dikutip dari data Global Fire Power, kekuatan militer Iran sangat besar dari sisi jumlah. Sekitar 610 ribu personel aktif, 350 ribu cadangan, ditambah 220 ribu anggota Garda Revolusi, termasuk pasukan elit Quds. Iran juga punya jaringan proksi yang tersebar di Lebanon (Hizbullah), Suriah, Irak, hingga Yaman.

Dalam hal udara, Iran memiliki:

188 pesawat tempur

6 tanker udara

128 helikopter

13 helikopter serang

Dari kekuatan darat dan laut, Iran mencatat:

65.825 kendaraan lapis baja

392 artileri otomatis

2.070 artileri tarik

1.517 peluncur roket

107 kapal perang

Termasuk 25 kapal selam, menjadikan kekuatan lautnya unggul di kawasan

Namun, Iran menghadapi masalah klasik: alat tempur usang. Banyak senjata berasal dari era Uni Soviet dan AS sebelum Revolusi Islam 1979, meskipun kini Iran menunjukkan taring dalam produksi drone tempur, bahkan memasoknya ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Ancaman terbesar Iran bukan datang dari tentaranya, tapi dari program nuklirnya. Meski belum memproduksi senjata nuklir secara resmi, para analis menilai, jika mau, Iran bisa membuat bom dalam hitungan bulan. Yang masih jadi tantangan: sistem pengantar rudal balistik jarak jauh yang efektif.

Israel: Kecil Tapi Mematikan
Sementara itu, Israel, meski negara kecil, dikenal sebagai kekuatan militer paling maju di Timur Tengah. Berkat dukungan teknologi dari Amerika Serikat dan Eropa, Israel membangun industri pertahanan dalam negeri yang efisien dan canggih.

Jumlah pasukan Israel lebih kecil:

170 ribu aktif

465 ribu cadangan

Tapi soal kemampuan tempur, mereka sangat terlatih dan berpengalaman, terutama dalam menangani konflik multi-front.

Dalam hal kekuatan udara:

240 pesawat tempur

14 tanker udara

147 helikopter

48 helikopter serang

Persenjataan darat Israel:

1.300 tank (lebih sedikit dari Iran)

35.985 kendaraan lapis baja

352 artileri otomatis

183 peluncur roket

Untuk kekuatan laut, Israel lebih minimalis:

5 kapal selam

7 Corvette

46 kapal patroli

Tanpa fregat

Namun kekuatan sejati Israel bukan pada kuantitas, melainkan kualitas sistem pertahanan. Salah satu buktinya adalah Iron Dome, sistem pertahanan rudal berlapis yang terbukti berhasil menangkis ratusan rudal dari Iran pada Oktober 2024 lalu. Hanya kerusakan ringan yang dilaporkan saat itu.

Dan jangan lupakan kartu truf Israel: senjata nuklir. Meskipun tak pernah diakui secara resmi, Israel diyakini memiliki puluhan hingga ratusan hulu ledak nuklir yang siap digunakan. Ditambah lagi, kedekatannya dengan AS membuat Israel punya keunggulan strategis tersendiri dalam peta geopolitik.

Kesimpulan: Jumlah vs Teknologi
Jika bicara jumlah, Iran unggul dalam banyak hal: tentara, kendaraan, bahkan kapal selam. Tapi soal teknologi, presisi, dan kesiapan perang modern, Israel masih satu langkah di depan. Apalagi, jika eskalasi terus meningkat dan sekutu masing-masing mulai turun tangan, konflik ini bisa meluas ke level yang tak terbayangkan.

Untuk saat ini, keduanya terus baku serang. Dunia menahan napas, berharap dua kekuatan ini tidak membawa kawasan—dan dunia—ke jurang perang besar. (*)



Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan