Siti Khotijah: Kartini Adalah Ibu Bagi Semangat Perempuan Indonesia

HARI KARTINI_ Ketua DWP Kankemenag Lambar Siti Khotijah menjadi pembina upacara dalam upacara peringatan Hari Kartini di MIN 2. -Foto Dok---

BALIKBUKIT - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Barat menggelar upacara peringatan Hari Kartini, Senin, 21 April 2025, di halaman MIN 2 Lampung Barat. 

Upacara ini dihadiri oleh Plt. Kepala Kankemenag Lampung Barat H. Miftahus Surur, S.Ag., M.Si., Ketua DWP Kankemenag Ny. Siti Khotijah, S.E., M.M., para Kepala Seksi, Penyelenggara, Kepala Madrasah Negeri, Kepala KUA, serta anggota Dharma Wanita Persatuan se-Kabupaten Lampung Barat.

Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Siti Khotijah bertindak sebagai pembina. Dalam amanatnya, ia mengangkat kembali semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini yang menjadi tonggak penting dalam sejarah emansipasi perempuan di Indonesia.

“Ibu Kartini bukan hanya sosok pahlawan nasional, tapi juga ibu dari semangat perempuan Indonesia. Lahir pada 21 April 1879, beliau hadir dengan gagasan-gagasan besar yang jauh melampaui zamannya. Kartini tidak hanya berbicara tentang pendidikan bagi perempuan, tetapi tentang bagaimana perempuan harus dihargai dan diberi ruang setara di tengah masyarakat,” ujar Siti Khotijah.

Ia menjelaskan bahwa pemikiran Kartini menyentuh banyak sisi kehidupan perempuan, terutama tentang hak-hak dasar yang pada masanya sering diabaikan. Dengan keberanian dan kecerdasannya, Kartini menyuarakan pentingnya kesetaraan, bukan untuk menandingi laki-laki, tetapi untuk berdiri sejajar dalam peran yang berbeda.

“Perjuangan Kartini bukan tentang menjadi seperti laki-laki, melainkan tentang membuka jalan agar perempuan bisa mandiri, punya mimpi, dan mampu berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Perempuan tidak dilahirkan hanya untuk dimanfaatkan, tetapi untuk dihormati, dicintai, dan dihargai keberadaannya,” lanjutnya.

Menurut Siti Khotijah, semangat Kartini tetap hidup dan menjadi penggerak bagi banyak perempuan hingga kini. Ia pun mengajak seluruh peserta upacara, khususnya para perempuan, untuk terus melanjutkan perjuangan itu.

“Teladani semangat belajar Kartini, jadilah perempuan yang cerdas, percaya diri, mandiri, dan berjiwa sosial. Jangan pernah takut bermimpi. Dunia butuh perempuan-perempuan hebat yang berani bicara, berani bertindak, dan tetap rendah hati,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa kisah Kartini akan terus hidup karena disampaikan dari generasi ke generasi. Meski raganya telah tiada, semangatnya terus tumbuh dalam diri setiap perempuan Indonesia yang ingin membawa perubahan.

“Marilah kita terus meningkatkan kemampuan diri. Tunjukkan kepada dunia bahwa perempuan berhak mendapatkan perlakuan yang adil, berhak berkontribusi, dan berhak dihormati sebagai bagian penting dari kemajuan bangsa,” pungkasnya. (edi/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan