Menuju Kemandirian Ekonomi Bumdes Sidomulyo Kembali Aktif

PERATIN Sidomulyo Kecamatan Pagardewa penyerahan simbolis dokumen BUMDes. -Foto Dok---

PAGARDEWA - Setelah lebih dari lima tahun vakum, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Pekon Sidomulyo, Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat, kembali diaktifkan.

Langkah ini menjadi titik balik penting dalam usaha menggerakkan perekonomian desa sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan yang tengah menjadi prioritas pemerintah pusat.

Keputusan untuk mengaktifkan kembali Bumdes ini didasarkan pada regulasi terbaru yang mempertegas pentingnya peran lembaga ekonomi desa. Beberapa regulasi yang mendasari kebijakan ini antara lain Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2021 tentang Bumdes, Permendesa Nomor 2 Tahun 2024, serta Keputusan Menteri Desa (Kepmendes) Nomor 3 Tahun 2025.

Ketiga regulasi tersebut memperkuat arah baru pembangunan desa, dengan fokus pada program prioritas nasional seperti swasembada pangan dan penyediaan makanan bergizi gratis yang digalakkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Desa Sidomulyo, Sulistyo, menjelaskan bahwa pengaktifan Bumdes bukan hanya sekadar prosedural, tetapi juga bagian dari komitmen kuat untuk membangkitkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat desa. “Dengan dana awal yang masih utuh sebesar Rp100 juta dari pembentukan Bumdes pada 2016 dan dukungan tambahan dari alokasi Dana Desa sebesar 20% khusus untuk ketahanan pangan, kami optimis Bumdes ‘Mulya Makmur’ dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” kata Sulistyo.

Bumdes “Mulya Makmur” diharapkan mampu mengelola sektor-sektor strategis yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat. Ia pun menegaskan bahwa pengalaman dari masa lalu akan menjadi pelajaran berharga untuk memastikan pengelolaan Bumdes kali ini lebih efisien dan memberikan manfaat nyata.

Pendamping Lokal Desa, Kholidi, Amd, menambahkan bahwa pengalokasian 20% Dana Desa untuk Bumdes sudah menjadi kebijakan wajib sesuai dengan Kepmendes Nomor 3 Tahun 2025. "Pemerintah pusat berharap Bumdes bisa menjadi tulang punggung dalam program swasembada pangan dan penyediaan makanan bergizi gratis. Namun, keberhasilan Bumdes sangat bergantung pada dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah pekon dan masyarakat," ujarnya.

Selain ketahanan pangan, Pekon Sidomulyo juga memiliki potensi besar di sektor penyediaan air bersih. Menurut aspirasi masyarakat, saat ini ada sumber air bersih yang sudah dimanfaatkan oleh sekitar 300 kepala keluarga. Sayangnya, pengelolaan air bersih masih dilakukan secara mandiri oleh kelompok masyarakat.

Kholidi berharap ke depan pengelolaan air bersih dapat dialihkan kepada Bumdes, yang akan menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) yang berkelanjutan. “Pekon Sidomulyo telah menyandang status sebagai Pekon Mandiri selama beberapa tahun. Pengelolaan air bersih oleh Bumdes bisa menjadi langkah strategis menuju kemandirian desa yang sesungguhnya,” ungkapnya.

Dengan semangat baru dan kebijakan yang jelas, banyak harapan tertumpu pada Bumdes “Mulya Makmur” untuk menjadi lokomotif pembangunan ekonomi dan sosial di Pekon Sidomulyo. Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana seluruh elemen desa dapat bekerja sama dan menjaga konsistensi agar perubahan yang dimulai hari ini membawa manfaat nyata di masa depan. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan