12 Tahun Pesisir Barat, Menapak dari Ketertinggalan Menuju Kabupaten Berdaya Saing

Komplek Gedung Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat--
Radar Lambar - Dua belas tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah daerah untuk membuktikan jati dirinya. Kabupaten Pesisir Barat, yang merupakan kabupaten termuda di Provinsi Lampung, kini telah menapaki tonggak sejarah penting dalam perjalanan pembangunannya.
Sejak resmi berdiri sebagai daerah otonom, Pesisir Barat terus bergerak, berbenah, dan bertransformasi menjadi wilayah yang tidak lagi berada di pinggiran, namun mulai menunjukkan taringnya sebagai daerah yang berdaya saing tinggi.
Berbagai capaian dan kemajuan telah berhasil diraih dalam kurun waktu tersebut, mencerminkan tekad yang kuat dari pemerintah daerah serta kerja sama seluruh elemen masyarakat. Di tengah keterbatasan sumber daya pada awal pembentukan, Kabupaten Pesisir Barat mampu membalik keadaan dengan mengoptimalkan potensi lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperbaiki kualitas tata kelola pemerintahan.
Pertumbuhan Ekonomi yang Tangguh dan Adaptif
Sektor ekonomi menjadi cermin utama dari kemajuan suatu daerah. Pesisir Barat menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan global, terutama pasca-pandemi COVID-19 yang sempat melumpuhkan berbagai lini kehidupan. Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi kabupaten ini sempat terkontraksi hingga -1,18 persen.
Namun berkat upaya pemulihan dan adaptasi yang cepat, tren tersebut berhasil dibalik. Tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,42 persen, dan walaupun sedikit melambat menjadi 2,61 persen pada tahun 2024, angka ini tetap menunjukkan kestabilan yang sehat dan menggembirakan.
Tak hanya itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kabupaten Pesisir Barat juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp35,10 juta, naik dari Rp33,78 juta pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat secara umum mengalami peningkatan, sekaligus menjadi indikator adanya geliat ekonomi yang semakin merata di berbagai sektor.
Penurunan Kemiskinan dan Kenaikan Kunjungan Wisata
Indikator kesejahteraan masyarakat juga menunjukkan perbaikan yang nyata. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Pesisir Barat berhasil ditekan dari 13,49 persen pada tahun 2023 menjadi 12,64 persen pada tahun 2024. Angka ini tidak hanya mencerminkan meningkatnya taraf hidup masyarakat, tetapi juga menunjukkan keberhasilan program-program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
Sektor pariwisata turut berkontribusi besar dalam dinamika pembangunan daerah. Dengan kekayaan alam yang luar biasa, dari pantai-pantai eksotis hingga budaya lokal yang kental, Pesisir Barat berhasil menarik lebih banyak pengunjung dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 56.246 wisatawan domestik mengunjungi daerah ini, naik signifikan dari 48.092 orang pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara pun meningkat menjadi 39.989 orang, dari 34.797 pengunjung pada tahun 2023. Lonjakan ini menunjukkan bahwa Pesisir Barat semakin diakui sebagai destinasi wisata unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional.