Arkeolog Temukan Mumi Seorang Wanita Elite, Usianya Sudah 5.000 Tahun

Ilustrasi mumi. Foto: Wikipedia--

Radarlambar.bacakoran.co- Para arkeolog yang bekerja di pesisir Peru telah membuat temuan signifikan dengan menemukan mumi wanita yang diperkirakan berusia 5.000 tahun.

Mumi ini diyakini berasal dari kalangan atas atau elite peradaban Caral kuno, yang merupakan salah satu peradaban tertua di Amerika. Temuan ini memberikan gambaran baru tentang peran penting wanita dalam masyarakat Caral pada masa itu.

Caral, yang terletak sekitar 180 km dari Kota Lima, ibu kota Peru, diperkirakan berkembang sekitar 3.000 SM. Ini membuatnya sejajar dengan peradaban besar lain seperti Mesir, Cina, dan Sumeria.

Meski berkembang dalam isolasi total, Caral telah menarik perhatian para peneliti karena kemajuan peradabannya yang menunjukkan kompleksitas sosial dan budaya.

Temuan ini terjadi di Aspero, area di situs Caral yang sebelumnya dikenal sebagai tempat pembuangan sampah kota.

Arkeolog David Palomino menjelaskan bahwa makam wanita ini sangat penting karena adanya elemen yang menunjukkan status tinggi, termasuk cara penguburan, pengawetan kulit, rambut, dan kuku yang sangat terjaga dengan baik.

Menurut Palomino, wanita ini diperkirakan berusia sekitar 20 hingga 35 tahun saat meninggal. Ia ditemukan mengenakan mantel bulu berwarna biru dan cokelat yang diduga berasal dari burung Amazon, seperti burung macaw.

Di sekitar jasad wanita itu, ditemukan berbagai sesaji seperti keranjang, vas, labu, dan paruh burung toucan, yang semuanya menambah bukti adanya hubungan penting wanita dengan spiritualitas dan status sosial dalam peradaban Caral.

Palomino menekankan bahwa penemuan ini menunjukkan bahwa bukan hanya pria yang memainkan peran penting dalam peradaban Caral, tetapi juga wanita yang memiliki kedudukan yang sama pentingnya. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang struktur sosial di Caral, di mana pria dan wanita saling melengkapi dalam membangun masyarakat mereka.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan