Bumiayu Disorot sebagai Lokasi Potensial Pusat Peradaban Prasejarah

Bumiayu Disorot sebagai Lokasi Potensial Pusat Peradaban Prasejarah. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mempersiapkan proyek riset dan ekskavasi besar di kawasan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Proyek ini direncanakan berlangsung selama 7 hingga 10 tahun, bertujuan untuk menelusuri jejak peradaban manusia prasejarah yang diduga pernah berkembang di wilayah tersebut.
Ekskavasi ini bertujuan untuk mengungkapkan bukti-bukti penting yang dapat menunjukkan keberadaan pusat peradaban awal manusia di Indonesia. Jika terbukti, Bumiayu dapat menjadi ikon sejarah baru, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga dunia.
Kawasan yang menjadi fokus penelitian meliputi wilayah seluas 67 kilometer persegi, mencakup Kecamatan Bumiayu, Tonjong, dan Bantar Kawung. BRIN telah menemukan indikasi yang kuat mengenai adanya peninggalan purbakala di daerah ini. Selain itu, dukungan masyarakat lokal, terutama di Dusun Maribaya, juga memainkan peran penting dalam kelancaran proyek ini.
Proyek ekskavasi ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari puluhan peneliti BRIN, dosen, hingga mahasiswa postdoktoral, serta peneliti tamu dari dalam dan luar negeri. Selain itu, BRIN juga akan berkolaborasi dengan lembaga lain untuk mendalami berbagai aspek terkait, seperti pemetaan wilayah, kekayaan hayati, riset kebudayaan, bahasa, dan sastra.
Untuk mendukung kegiatan riset, fasilitas modern telah disiapkan, termasuk laboratorium, ruang penyimpanan sementara, dan peralatan survei serta pemetaan. Area tersebut mampu menampung hingga 125 orang, termasuk 45 peneliti dan 80 mahasiswa.
Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan sambutan positif terhadap proyek ini, dengan harapan Bumiayu dapat memanfaatkan potensi geologi dan arkeologinya. Pemerintah daerah juga siap berkolaborasi untuk mendukung pengembangan riset, pendidikan, wisata budaya, dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Ekskavasi ini diharapkan tidak hanya mengungkap sejarah masa lalu, tetapi juga membuka peluang untuk masa depan yang lebih cerah, baik dalam hal pengetahuan, ekonomi lokal, maupun kebanggaan nasional. (*)