Pasar Gede Solo, Wisata Kuliner Legendaris di Pusat Kota Budaya

KULINER LEGENDARIS : Es Dawet Telasih dengan perpaduan bubur sumsum merupakan kuliner legendaris di Pasar Gede Solo. Foto Net--

Radarlambar.Bacakoran.co - Di Kota Solo pusat budaya Jawa yang kaya akan tradisi dan seni, terdapat sebuah pasar tradisional yang tidak hanya menjadi pusat perniagaan, tetapi juga simbol kekayaan kuliner, Pasar Gede Hardjonagoro. Sejak era penjajahan, wilayah ini telah menjadi pertemuan berbagai etnis, mulai dari Jawa, Tionghoa hingga Eropa, yang bersinergi dengan penuh harmonisasi. Kini, selain berfungsi sebagai lokasi perdagangan kebutuhan sehari-hari, Pasar Gede telah berkembang menjadi destinasi wisata kuliner yang populer.

Salah satu hidangan khas yang wajib dicicipi di Pasar Gede adalah Es Dawet Telasih. Minuman tradisional ini merupakan perpaduan unik antara dawet, bubur sumsum, santan, dan gula cair. Sentuhan akhir berupa taburan biji selasih memberikan sensasi tekstur serta cita rasa yang khas.

Selain itu, ada juga hidangan bernama Selat Solo mungkin terdengar baru bagi sebagian orang, namun bagi penduduk setempat, makanan ini sudah menjadi favorit. Terinspirasi dari konsep salad atau steak ala Barat, hidangan ini diolah dengan sentuhan rempah-rempah dan kecap manis khas Jawa. Daging sapi yang lembut dipadu dengan sayuran rebus seperti wortel, kentang, dan kacang polong menghasilkan rasa manis, gurih, dan harmonis, mencerminkan perpaduan budaya antara Barat dan cita rasa lokal yang khas.

Kemudian ada juga Lupis, kue yang terbuat dari ketan yang dikukus dengan balutan daun pisang, menjadi salah satu jajanan ikonik di pasar ini. Setelah proses pengukusan, kue dipotong dan disajikan dengan taburan kelapa parut serta siraman gula merah cair kental, menghasilkan sensasi kenyal dan rasa manis alami. Di balik kesederhanaannya, lupis mengandung makna mendalam; ketan yang melekat menjadi simbol kebersamaan dan persatuan yang sangat dijunjung oleh masyarakat Jawa.

Tak jauh dari penjual lupis, pengunjung juga dapat menemukan Lenjongan, sebuah piring sajian beraneka ragam jajanan tradisional. Menu ini mencakup cenil, gethuk, tiwul, klepon, sawut, hingga ketan ireng yang umumnya terbuat dari singkong dan ketan. Kini, lenjongan telah berevolusi menjadi lambang ketangguhan dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi sajian lezat tanpa tambahan pemanis buatan.

Selain sebagai destinasi kuliner, Pasar Gede juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Gedung pasar mempertahankan arsitektur bergaya Belanda yang elegan dan klasik, menambah nilai estetika dan sejarah pada kawasan tersebut. Pada momen-momen tertentu, seperti menjelang Imlek, pasar ini menjadi pusat perayaan yang dikenal dengan tradisi Grebeg Sudiro.

Pasar Gede Solo tidak hanya menawarkan hidangan lezat, tetapi juga menyajikan pengalaman yang menggambarkan perjalanan sejarah, kekayaan budaya, dan kehangatan komunitas lokal. Setiap rasa, mulai dari minuman tradisional hingga hidangan pencuci mulut, membawa kisah yang mendalam dan unik. Bagi siapa pun yang menginginkan pengalaman wisata kuliner yang autentik dan bermakna, Pasar Gede merupakan pilihan destinasi yang sangat tepat. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan