Chrysler Turbine Car: Mimpi Masa Depan yang Terbakar Nyata

Chrysler Turbine Car Mimpi Masa Depan yang Terbakar Nyata. Foto Facebook--

Radarlambar.bacakoran.co -Bayangkan sebuah mobil yang bisa melaju dengan bahan bakar apa saja—mulai dari bensin, minyak goreng, hingga parfum dan Cognac. Mungkin terdengar seperti bagian dari film fiksi ilmiah, tetapi mobil seperti itu benar-benar pernah ada di dunia nyata. Lebih dari enam puluh tahun lalu, Chrysler menciptakan mobil revolusioner yang digerakkan oleh mesin turbin, mesin yang biasanya digunakan dalam jet tempur dan tank.

Diperkenalkan di awal 1960-an Chrysler Turbine Car hadir menjadi lambang dari keyakinan Amerika Serikat di masa depan yang cemerlang. Di tengah kemajuan luar biasa di bidang teknologi dan eksplorasi luar angkasa, Chrysler melihat peluang untuk melompat lebih jauh dalam dunia otomotif. Dalam industri yang saat itu dikuasai oleh General Motors dan Ford, Chrysler yang terancam tersisih, mencoba bertahan bukan dengan bermain di zona nyaman, melainkan dengan terobosan besar.

Proyek mesin turbin Chrysler dimulai sejak 1954 dan melalui beberapa tahap uji coba. Mulai dari modifikasi mobil biasa seperti Plymouth Fury dan Belvedere, hingga pengujian ekstrem menempuh rute New York–Los Angeles dalam berbagai kondisi cuaca, semua menunjukkan potensi luar biasa teknologi ini. Hingga akhirnya, pada 1963, Chrysler merilis 50 unit Turbine Car yang dirancang elegan, dibuat tangan di Italia oleh karoseri Ghia, dan dilengkapi bodi berwarna perunggu yang berubah-ubah sesuai cahaya matahari.

Namun, keunggulan sejati mobil ini terletak di balik kap mesinnya. Tidak seperti mesin piston biasa, mesin turbin Chrysler sangat sederhana dengan hanya 60 komponen bergerak. Ia ringan, tidak membutuhkan pendingin, nyaris tidak bergetar, dan tidak memerlukan penggantian oli secara berkala. Yang paling menakjubkan, ia dapat berjalan dengan berbagai jenis bahan bakar cair yang mudah terbakar—mulai dari minyak sayur hingga minuman keras.

Dalam pengujian publik, mobil ini sukses menciptakan sensasi. Dikenal ramah terhadap berbagai lapisan masyarakat, mobil ini pun diuji coba oleh puluhan keluarga Amerika dari latar belakang berbeda. Responsnya sangat positif—mobil ini nyaman, halus, dan mampu menyala di kondisi suhu ekstrem.

Namun, di balik semua keajaiban itu, tantangan mulai bermunculan. Efisiensi bahan bakarnya ternyata buruk; ia hanya mampu menempuh sekitar 5,5 kilometer per liter. Gas buangnya sangat panas dan berpotensi membahayakan pengguna jalan lain. Selain itu, akselerasi di kecepatan rendah cenderung lamban, membuatnya kurang cocok untuk lalu lintas kota yang padat.

Dari sisi bisnis, biaya produksi mesin turbin sangat tinggi. Jika Chrysler ingin beralih penuh ke teknologi ini, dibutuhkan investasi besar yang tidak sebanding dengan risiko dan keuntungan. Apalagi, munculnya regulasi emisi baru memperparah keadaan. Mesin turbin memang tidak menghasilkan karbon monoksida, tapi menghasilkan nitrogen oksida dalam jumlah besar, menjadikannya tidak sesuai dengan standar emisi yang makin ketat.

Akhirnya, pada 1966, proyek ini resmi dihentikan. Tak hanya itu, sebagian besar unit mobil yang pernah dibuat pun dihancurkan karena alasan pajak dan regulasi. Dari total 55 unit, hanya sembilan yang selamat. Sebagian disimpan di museum dan sisanya menjadi koleksi pribadi, termasuk milik komedian Jay Leno.

Meski gagal secara komersial, Chrysler Turbine Car tetap menjadi simbol berani dari sebuah pertanyaan besar: apa jadinya jika mobil tidak lagi dibatasi oleh cara kerja mesin tradisional? Bagaimana jika masa depan tidak dibentuk oleh efisiensi saja, tapi oleh keberanian untuk melangkah di luar pakem?

Kisah mobil ini bukan sekadar eksperimen gagal, melainkan sebuah catatan tentang bagaimana mimpi besar pernah nyaris menjadi nyata. Mungkin bukan hari ini, tapi siapa tahu suatu hari nanti, dunia otomotif akan kembali mengejar gagasan yang dahulu tampak terlalu jauh di depan. Sebab di dalam setiap kegagalan besar, seringkali tersembunyi benih dari masa depan yang lebih cemerlang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan